Kopi TIMES

Kampus: Sebagai Rumah Intelektual

Kamis, 20 Mei 2021 - 14:10 | 52.69k
Wildan Mutaqin, Mahasiswa Administrasi Publik FISIP UMJ; Kader IMM FISIP UMJ.
Wildan Mutaqin, Mahasiswa Administrasi Publik FISIP UMJ; Kader IMM FISIP UMJ.

TIMESINDONESIA, JAKARAT – Hari ini kita sedang berada di zaman moderen yang penuh dengan kemajuan dari perkembangan zaman yang semakin hari semakin berkembang begitu pesat, sehingga ini menjadi potret nyata kemajuan peradaban yang lebih baik.

Dengan kemajuan zaman yang semakin pesat tentunya kita harus bisa menciptakan putra-putri harapan bangsa yang unggul yang mampu bersaing dan menjadi SDM yang hebat sehingga ini akan membawa peradaban yang lebih baik selanjutnya.

Kampus yang hari ini hadir di Indonesia sebagai wadah yang baik bagi para mahasiswa yang ingin memperluas wawasan maupun memantapkan keilmuan sehingga kita bisa menjadi SDM yang unggul dan berkualitas.

Pendidikan kampus yang hari ini hadir harus bisa menjadi garda terdepan untuk menciptakan putra-putri harapan bangsa yang cerdas, kritis, dan inovatif yang mampu bersaing dan bisa membawa perubahan yang lebih baik untuk Indonesia kedepanya.

Para pemuda yang hari ini hadir adalah mereka yang sedang mempersiapkan semuanya untuk membangun peradab yang lebih baik.

Ruang diskusi yang selalu menjadi naluri pemuda di manapun berada dan membicarakan problem-problem di negeri ini menjadi sebuah potret nyata bahwa pemuda hari ini adalah penerus peradaban yang sesungguhnya sehingga kita harus memberikan wadah yang baik untuk para penerus generasi bangsa.

Kampus hadir sebagai rumah yang nyaman tempat kita mencari ilmu, teman, dan tempat kita berdiskusi. Kita sebagai pemuda memiliki tanggung jawab yang besar sebagai agen perubahan yang harus menciptakan perubahan yang lebih baik untuk mereka yang menunggu kemenangan yaitu rakyat Indonesia.

Kita yang hari ini hadir sebagai mahasiswa yang dijuluki sebagai agen perubahan harus bisa menjadi potret nyata kemajuan peradaban yang di bekali dengan pengetahuan yang mumpuni sehingga bisa menciptaknya peradaban yang lebih baik.

Mengutip kata dari Dr. Muhammad Nasih M.Si beliau mengatakan “Jangan biarkan anak-anak kita menjadi SDM medioker bodoh memang tidak, tetapi juga tidak bisa diandalkan pastikan mereka menjadi SDM yang memiliki pengetahuan dan skill”.

Saatnya kita sadar mari kita semua membuka mata dan membuka telinga bahwa hari kita harus bisa menciptakan putra-putri harapan bangsa yang unggul dan berkualitas, jangan sampai anak-anak penerus generasi bangsa menjadi medioker bodoh memang tidak, tetapi tidak bisa di andalkan. untuk apa Indonesia memiliki penerus generasi bangsa jika tidak bisa diandalkan, bukankah kehadiran para penerus generasi bangsa saat ini adalah kita-kita yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan negeri ini.

Jika hal ini sampai terjadi maka Indonesia hanya akan memilik SDM yang buruk dan memprihatinkan, mari kita bergerak bersama untuk menciptakan SDM yang hebat, unggul, berkualitas dan mampu bersaing.

Jika hari ini kita mempersiapkan putra-putri yang unggul dan berkualitas maka Indonesia kedepan akan menjadi negara yang hebat dan maju dengan memiliki SDM yang sangat luar biasa, sehingga ini akan menjadi sebuah solusi untuk Indonesia kedepannya.

Sesuai dengan amanat UUD 1945 bahwa tugas negara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berarti bisa kita katakan hari ini negara di tuntut untuk mencerdaskan anak bangsa serta menjadi garda terdepan untuk memfasilitasi dan mewadahi semua komponen kebutuhan yang di perlukan untuk mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan menjadi salah satu solusi untuk negara bagaimana mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanat UUD 1945.

Pendidikan hadir di Indonesia harus mampu menciptakan pendidikan yang berkarakter baik serta menghasilkan output yang berkualitas sebagai penerus generasi bangsa bangsa.

***

*)Oleh: Wildan Mutaqin, Mahasiswa Administrasi Publik FISIP UMJ; Kader IMM FISIP UMJ.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES