Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Merajut Persaudaraan dalam Momentum Lebaran

Kamis, 20 Mei 2021 - 17:36 | 33.48k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Idul fitri disebut dengan hari yang suci, hari penuh kemenangan dan kebahagiaan. Yang dimaksud kemenangan ialah bagi umat islam yang setelah berpuasa satu bulan penuh. Puasa bukanlah semata untuk menahan lapar perut, melainkan puasa untuk menguatkan jiwa. Dari sinilah umat islam mendapat kesempatan untuk berterimakasih pada Tuhan dan mengingat berkah-Nya

Momentum hari raya Idul Fitri merupakan kelanjutan dari puasa dan zakat, keduanya sama-sama mengandung arti yakni pembersih jiwa, umat islam bisa kembali pada fitrahnya yakni saat manusia baru dilahirkan, jiwanya yang bersih, suci dan tidak ada dosa. Fitrah artinya sesuatu yang melekat pada diri manusia (bersifat bawaan).  

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dari Buya Hamka mengatakan mengungkapkan pengalaman disaat Hari Raya Idul Fitri sekarang dengan disertai rasa syukur, bahwa tahun ini seperti tahun-tahun lau, kita selesai dengan selamat menjalani ibadah puasa. Pada tiap bulan Syawal tiba, kita sebagai umat muslim senantiasa bagaikan orang yang baru memperoleh kemenangan. Rasanya dalam hati kita mengungkap perasaan bahagia, Suasana masjid-masjid besar yang bertambah jama’ahnya, suara takbir dan tahmid terus berkumandang.

Menurut Zainudin, pada hari idul fitri ini umat islam telah mejalani dan melaksanakan ritual besar pada satu bulan penuh. Pada bulan itu dinamakan bulan Ramadhan, dimana keberkahan rahmat, pahala (ganjaran) dilipat gandakan. Semua uamt islam sama-sama mengerjakan sebuah amal kebajikan, berlomba-lomba hingga menjadi insan yang pribadinya lebih baik, lebih mendekatkan pada Sang Ilahi, Idul Fitri itu ada karena adanya Shiyam Ramadhan. 

Umat islam berbondong-bondong menuju masjid, Sapaan yang sopan terlontar pada lisannya, Senyuman bahagia tergambar pada raut wajahnya, Pakaian bersih, wangi mereka kenakan. Berjalan menuju masjid, hati dan lisan terus mengucap takbir dan tahmid, Begitulah umat islam merasakan kebahagian pada hari Idul Fitri.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Tujuan dan hikmah adanya idul fitri: merayakan berakhirnya ibadah puasa pada bulan Ramadhan, rasa syukur yang tercurahkan, yang diberikan Allah pada diri kita sehinga kita dapat mengendalikan diri pada bula ramadhan, melakukan amal terhadap orang miskin yang membutuhkan melalui zakat fitri (zakat fitrah). Hikmah lainnya yang ada pada Shalat Ied ialah memperlihatkan kekuatan umat islam pada musuh-musuhnya. Firman Allah pada surah Al-Hujurat ayat 10: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah anatar kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertaqwalah kepada Allah agar kau mendapat rahmat”.

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Arab Saudia) sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara, dan persaudaraam dalam islam itu berkonsekuensi atas kalian wahai prang-orang yang beriman untuk mendamaikan antara dua saudara kalian yang sedang bertikai. Bertaqwalah kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan harapan kalian akan dirahmati. 

Firman Allah surah Ar-Ra’dua ayat 21: “dan orang-orang yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah agar dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.” Surah tersebut menjelaskan perintah Allah untuk menyambung hubungan kekerabatan (menyambung silahturahmi), membantu orang-orang yang membutuhkan, takut dari ancaman Tuhan.

Firman Allah pada surah Al-Anfal ayat 75: “Dan orang-orang beriman setelah itu, kemdian berhijrah dan berjihad bersamamu maka mereka termasuk golonganmu. Orang-orang yang memiliki kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) menurut Kitab Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dari ayat tersebut menjelaskan mengenai mengadakan hubungan silahturahmi dan tali persaudaraan. Pada idul fitri atau biasa disebut dengan hari lebaran, semua umat msulim dengan tradisinya ialah halal bihalal. Setiap muslim saling berjabat tangan dengan harap saling maaf dan memaafkan dengan rasa penuh keikhlasan serta sudah menjadi ciri khas dari  idul fitri. Semua umat muslim mengharapkan agar idul fitri ini menjadi tonggak, tiang untu merajut ukhuwah kebangsaan. Bangsa membutuhkan kekompakkan, kebersamaan dan solidaritas untuk menjadi besar. 

            Pada zaman modern ini pulang tradisi positif seperti silahturahmi yang dibangun noleh orang tua kita, nenek moyang kita dulu sedikit demi sedikit akan punah. Kehidupan yang materialistik dan cenderung individualis dan hanya bersedia berteman jika ada kepentingan keja dan bisnis. Ditambah lagi, betemu sanak keluarga hanya dengan bertatap muka via. Sebagai umat islam dan sebagai penerus bangsa, alangkah baiknya kita memberikan tauladan yang baik pada semua orang dan juga pendorong untuk berbuat baik. Penggambaran umat muslim yang cinta damai, penebar kebaikan, dan selalu ingat bahwa kita adalah ciptaan sang ilahi.  Senantiasa melestarikan apa yang yang menjadi tradisi, jangan sampai terkikis hanya karena kemajuan zaman.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES