News Commerce Indonesia Bangkit

Semangat Literasi di Rumah Jurnal IKHAC Mojokerto

Selasa, 18 Mei 2021 - 01:58 | 62.97k
Dr Muhammad Anas Ma'arif MPdI, Consultant Editor Rumah Jurnal IKHAC. (Foto-foto: IKHAC Mojokerto for TIMES Indonesia)
Dr Muhammad Anas Ma'arif MPdI, Consultant Editor Rumah Jurnal IKHAC. (Foto-foto: IKHAC Mojokerto for TIMES Indonesia)
FOKUS

Indonesia Bangkit

TIMESINDONESIA, MOJOKERTOInstitut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) terbilang kampus baru di Mojokerto, Jawa Timur. Namun, semangat literasi yang dicapai oleh perguruan tinggi ini bisa dibilang sangat bagus, yakni peringkat 1 se-Mojokerto berdasarkan data publikasi dosen Science and Technology Index (SINTA).

Tingginya semangat literasi di lingkungan IKHAC Mojokerto ini diwadahi oleh Rumah Jurnal IKHAC, yang terus mengembangkan jurnal ilmiah secara konsisten.

IKHAC 2Dr Ammar Zainuddin MPd I, Direktur Rumah Jurnal IKHAC.

Consultant Editor Rumah Jurnal IKHAC Dr  Muhammad Anas Ma'arif  MPdI mengungkapkan, saat ini Rumah Jurnal IKHAC Mojokerto telah memiliki 11 jurnal dan sudah terakreditasi atau belum terakreditasi.

Dari kesebelas tersebut, Anas menyebutkan, tiga jurnal mampu menduduki peringkat tiga di SINTA yaitu  Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam karya Nazhruna, Nidhomul Haq: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, dan Indonesian Interdisciplinary Journal of Sharia Economics (IIJSE).

Dua jurnal, kata Anas, menduduki peringkat empat yaitu Alsuna (Journal of Arabic and English Language) dan Al`adalah (Jurnal Hukum Islam).  Satu jurnal terindex di peringkat lima yaitu Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya.

Selebihnya, lanjut dia, belum melakukan akreditasi karena belum berusia 2 tahun yaitu: Dirosatuna: Journal of Islamic Studies, Aulada: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak, Al-Tsiqoh: Jurnal Ekonomi dan Dakwah Islam, Tafkir: Interdisciplinary Journal Of Islamic Education dan  Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam.

Anas memaparkan tentang upaya pengembangan yang terus dilakukan Rumah Jurnal dalam menumbuhkan semangat literasi di lingkungan IKHAC Mojokerto.

IKHAC 3Puji Laksono MSi, Penggiat Rumah Jurnal IKHAC.

“Tim Rumah Jurnal selalu melakukan peningkatan jurnal dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Diktis Kemenag, RistekBrin, dan lembaga-lembaga lain tentang peningkatan kualitas jurnal,” kata dia.

Menurut Anas, hal ini bisa dilihat dari jurnal-jurnal IKHAC mulai melakukan peningkatan dengan memiliki editor dan reviewer dari beberapa benua Eropa, Australia, Amerika, Kanada, dan Afrika.

“Empat jurnal IKHAC sudah mewajibkan publikasi dengan berbahasa Inggris. Harapannya, dari Rumah Jurnal adalah melakukan indeksasi Scopus pada akhir 2021. Secara materi beberapa jurnal sudah memiliki diversity of Author dan diversity of Editor,” terang dia.

Sementara itu, Direktur Rumah Jurnal IKHAC Mojokerto Dr Amar Zainuddin MPdI memaparkan tentang konsistensi Rumah Jurnal IKHAC dalam menjaga karya literasi yang berkualitas. Banyak pengelola jurnal yang mengeluh karena keberadaannya yang selalu dangkal di dalam lautan, tidak seperti nasib penulisnya.

“Akibatnya, banyak jurnal yang mulai mati suri (bisa membuat jurnal namun tidak bisa mengelola). Hal ini yang dikhawatirkan oleh Rumah Jurnal IKHAC,” kata dia.

Belum lagi, kata Amar melanjutkan, masalah manajemen jurnal, yang kadang oleh beberapa penulis dianggap tidak ada sepatah menulis. Mereka menganggap bahwa jurnal ketika dikirim ke editor maka tugas editor tinggal mempublikasikan.

“Mereka (penulis) lupa bahwa jurnal adalah wadah akademik yang sangat bebas kepentingan,” tandasnya.

Oleh karenanya dalam kategori ketiga ini, Amar menambahkan, Rumah Jurnal menggelar pelatihan manajemen jurnal yang sesuai dengan kode etik pengelolaan jurnal. Agar jurnal tidak dikelola secara asal-asalan dan benar-benar selektif dalam mempublikasikan ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan ilmiah.

Semangat literasi Rumah Jurnal IKHAC tersebut disambut antusias oleh civitas akademik IKHAC, salah satunya adalah Puji Laksono MSi. Penggiat literasi Rumah Jurnal IKHAC ini mengungkapkan pentingnya semangat literasi bagi dosen.

Menurut Puji, sebagai akademisi kita harus mampu mengelola dan memahami suatu pengetahuan dari proses mengamati, menganalisis, membaca, menulis, kemudian yang terpenting adalah mengkomunikasikannya kepada publik.

“Dengan dorongan semangat dari Rumah Jurnal IKHAC, kita terwadahi untuk mengkomunikasikannya dalam artian menyebarluaskan karya ilmiah kita ke masyarakat. Ini penting dan wajib, karena menulis karya ilmiah dan mengkomunikasikanya kepada masyarakat adalah ladang dakwah kita,” kata Puji.

Lebih lanjut, Puji berharap semangat literasi dari Rumah Jurnal ini mampu menanamkan budaya literasi yang mendarah daging bagi setiap dosen IKHAC Mojokerto sebagai suatu yang habit.

“Bukan hanya syarat formalitas sebagai dosen di perguruan tinggi,” tandas dosen Komunikasi dan Penyiaran Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES