Pemerintahan

Masih Kondisi Pendemi, Marten Larang ada Perayaan Ketupat di Kota Gorontalo

Senin, 17 Mei 2021 - 23:22 | 27.43k
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha bersama Wakil Wali kota Gorontalo, Ryan Kono (FOTO: Humas Pemkot Gorontalo)
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha bersama Wakil Wali kota Gorontalo, Ryan Kono (FOTO: Humas Pemkot Gorontalo)

TIMESINDONESIA, GORONTALO – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha kembali mengingatkan larangan menggelar perayaan ketupat secara semarak di Kota Gorontalo pada Kamis 20 Mei 2021 mendatang.

Perayaan ketupat merupakan tradisi masyarakat Gorontalo yang dilakukan seminggu setelah Idul Fitri.

Ketupat menjadi makanan khas pada saat perayaan tersebut.

Marten menegaskan tidak ada perayaan ketupat di Kota Gorontalo, karena masih dalam kondisi di tengah pandemi.

Hal tersebut demi memutuskan rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.

Larangan tersebut sebelumnya telah disampaikan Marten, usai mengikuti rapat Forkopimda Provinsi Gorontalo beberapa waktu lalu.

Dalam rapat tersebut, Pemerintah Provinsi Kabupaten/Kota sepakat meniadakan sejumlah kegiatan termasuk perayaan lebaran ketupat.

Guna menghindari terjadinya kerumunan saat perayaan lebaran ketupat.

Berdasarkan hal itu, Marten meminta Camat dan Lurah melakukan pemantauan dan pengawasan secara ketat di wilayahnya masing-masing.

"Biasanya menjelang lebaran ketupat, warga membuat panggung hiburan untuk perayaan. Nah tempat seperti itu akan mengundang kerumunan . Saya minta tolong dipantau dan diawasi," kata Marten Taha, Senin (17/5/2021)

Tidak hanya warga, Marten juga meminta ASN Kota Gorontalo untuk tidak ikut merayakan lebaran ketupat secara semarak.

Penegasan Marten bukan untuk menghilangkan tradisi lebaran ketupat, namun lebih pada perayaannya.

"Untuk tradisinya silahkan dilakukan bersama keluarga inti saja," ujar Marten.

Wali kota dua periode juga ini menjelaskan pengaturan aktivitas masyarakat harus dilakukan pemerintah, guna mewaspadai terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pascalebaran.

Pengawasan tersebut, Kata Marten, diminta langsung oleh Presiden jokowi saat melakukan rapat koordinasi bersama kepala daerah dan Forkopimda se-Indonesia, secara virtual tadi siang.

"Munculnya kasus baru hingga varian baru Covid-19 menjadi perhatian Presiden Jokowi. Dia juga meminta gubernur, bupati dan wali kota untuk konsen melakukan penanganan COVID-19," tutup Wali kota Gorontalo, Marten Taha yang melarang perayaan ketupat di tengah pandemi Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES