Peristiwa Daerah

Diduga Akibat Peternakan Ayam, 8 Desa di Aceh Diserang Wabah Lalat

Senin, 17 Mei 2021 - 22:32 | 214.53k
Wabah lalat di Kecamatan Kuala Batee, Abdya, Aceh (FOTO: T. Khairul Rahmat Hidayat/TIMES Indonesia)
Wabah lalat di Kecamatan Kuala Batee, Abdya, Aceh (FOTO: T. Khairul Rahmat Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, ACEHWabah lalat peternakan serbu delapan desa di Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh. Wabah yang sudah menyerang sejak beberapa pekan itu kian membuat warga resah.

Menurut warga setempat, Syamsuddin Ismail mengatakan, jumlah lalat sangat banyak dan hinggap di perkarangan halaman belakang bahkan sampai masuk dalam rumah warga.

Warga khawatir lalat bisa membawa bakteri yang menyebabkan terserang penyakit tertentu.

Kadinkes-Abdya-Safliati-SST.jpgKadinkes Abdya, Safliati SST, M.Kes (FOTO: T. Khairul Rahmat Hidayat/TIMES Indonesia)

"Ngeri melihatnya, kalau berkerumun tampak menghitam karena jumlahnya cukup banyak sekali," ujar Syamsuddin kepada awak media, Senin (17/5/2021).

Syamsuddin, menyebutkan penyebab banyak lalat berasal dari tempat usaha peternakan ayam milik salah satu perusahaan peternakan.

"Kami sudah tidak nyaman lagi. Seharusnya pihak pengelola memikirkan harus mengetahui efek dari usahanya. Jangan sampai mengambil keutungan diatas penderitaan masyarakat," sebutnya.

Bedasarkan keterangannya, sementara kandang ayam hanya tujuh buah itu bukan tidak tertutup kemungkinan akan bertambah lagi.

Dirinya berharap kepada pihak yang bersangkutan agar mengatasi persoalan tersebut, karena sejak dua tahun terakhir masyarakat menanggung wabah ini.

Wabah-lalat.jpgHama lalat (FOTO: T. Khairul Rahmat Hidayat/TIMES Indonesia)

Syamsuddin menyebutkan, pihak penanggung jawab dari perusahaan itu dapat meminimalisir wabah lalat yang telah meresahkan warga, bahkan imbas dari wabah lalat tersebut dirasakan oleh delapan desa, yaitu Desa Ie Mameh, Desa Rumoh Panyang, Desa Alue Pisang, Desa Lhok Gajah, Desa Muka Blang, Desa Krueng Batee, Desa Lama Muda, dan juga Desa Keude Baro.

Sementara itu, Kadinkes Abdya, Safliati, SST M.Kes menyebutkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima keluhan dan laporan dari warga terkait wabah lalat.

Akan tetapi, jika wabah lalat telah menyerang pemukiman warga maka efek yang ditimbulkan oleh lalat ini bisa menyebabkan penyakit yang serius.

"Nanti akan kami turunkan tim petugas kesehatan lingkungan (kesling). Kami minta mereka untuk investigasi serta mencari dari mana sumber lalat tersebut dan mungkin bisa jadi ini menjadi pengaruh cuaca," katanya.

Sebagai solusi tambah Safliati, dirinya akan berkoordinasi dengan pihak dinas terkait untuk mengatasi lalat itu, sehingga Wabah lalat yang menjadi kekhawatiran warga di delapan desa dapat segera teratasi. "Nanti juga saya laporkan Dinas Pertanian dan Peternakan, biar ada solusi yang tepat," pungkas Safliati. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES