Wisata

Bupati Bandung: Wisata Kolam Renang Ditutup Sementara

Minggu, 16 Mei 2021 - 20:48 | 29.48k
Bupati Dadang Supriatna di sela kegiatan pemantauan di tempat wisata Ciwalini Kecamatan Rancabali, Minggu (16/5/21). (FOTO: Iwa/TIMES Indonesia)
Bupati Dadang Supriatna di sela kegiatan pemantauan di tempat wisata Ciwalini Kecamatan Rancabali, Minggu (16/5/21). (FOTO: Iwa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Setelah dilakukan pemantauan lapangan dan evaluasi dengan seluruh camat, baik secara langsung di kawasan Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali (Pacira) maupun secara virtual dengan wilayah lainnya, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengambil keputusan terkait operasional kawasan pariwisata di Kabupaten Bandung.

"Untuk kolam renang bukan air panas, saat ini masih kami tutup hingga ada keputusan lebih lanjut," tegas bupati di sela kegiatan evaluasi dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) di Aula Kecamatan Rancabali, Minggu (16/5/21).

Sedangkan bagi kolam renang air panas, ia mempersilakan untuk buka. Namun aktivitas renang diganti dengan berendam, dan pengelola harus membuat sekat berjarak satu meter.

"Jadi tidak ada kegiatan berenang di kolam air panas, hanya boleh berendam," tutur bupati.

Sementara bagi tempat wisata nuansa alami, masih bisa beroperasi dengan tetap memperhatikan disiplin protokol kesehatan (protkes), dan kapasitasnya tidak boleh lebih dari 50 persen.

Protkes di sini, urainya, selain ada pengecekan suhu sehingga area wisata steril, menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer dan menyediakan masker, pihak pengelola juga harus ketat menghitung jumlah kunjungan.

"Tutup buka ini diperlukan, contoh kapasitas maksimalnya 1000 orang, maka setelah mencapai 50 persen tahan pengunjung yang masuk. Terapkan waiting list, tunggu pengunjung yang ada di dalam pulang dulu. Misalkan 100 orang sudah pulang, maka yang waiting list ini baru diperbolehkan masuk," beber Kang DS, sapaannya.

Apabila pihak pengelola tidak disiplin melakukan instruksi tersebut, maka akan ditegur secara lisan. Masih tidak mengindahkan, maka ia sendiri yang akan menandatangani peringatan tertulisnya.

"Kalau peringatan tertulis masih tidak diindahkan, maka dengan berat hati kami akan menutup lokasi wisata tersebut," tegas Kang DS.

Ia meminta para camat beserta unsur forkopimcam untuk melakukan pemantauan di lapangan, dan melaporkan perkembangan secara berkala. Keputusan dan instruksi lanjutan akan ia informasikan, setelah melakukan koordinasi dengan satuan tugas pusat sore ini.

Selain itu, Kang DS juga meminta petugas di lapangan untuk melakukan pengecekan jumlah kendaraan yang masuk jalur pariwisata. Baik di kawasan Pacira, Pangalengan, Cicalengka, Cimenyan, Kertasari, maupun kawasan wisata lainnya.

"Untuk Forkopimcam dan seluruh petugas di lapangan, tetap lakukan koordinasi dan komunikasi secara berkala, sehingga kita tidak kecolongan. Selamat bekerja dan semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan. Mari kita bersama jaga keselamatan masyarakat," imbuh Kang DS.

Di tempat yang sama, Kapolresta Bandung Hendra Kurniawan menjelaskan langkah antisipasinya. "Kita ada penyekatan di Gate Tol Soroja. sudah diperingatkan wilayah Pacira kita tutup sementara. Titik penyekatan kedua di Simpang Sadu. Itu beberapa pintu akses masuk menuju ke Pacira ini," jelas Kapolresta.

Namun bagi pengunjung yang sudah terlanjur ada di kawasan Pacira, dan tengah berwisata di alam terbuka, ia masih bisa memaklumi. Dalam arti, wisata alam masih bisa berjalan.

"Yang mengarah ke Pacira, saat ini kita putar balik di Gate Tol Soroja dan Simpang Sadu. Sedangkan untuk arah arah Pangalengan, kita sekat di Kamasan, Banjaran. Sudah saya instruksikan agar tidak terjadi kerumunan juga. Personil dari Polsek Banjaran dan Cimaung sudah gabung di sana," kata Kapolresta Bandung.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES