Ketupat Tanjung Tasikmalaya, Makanan Khas Lebaran yang Jadi Buruan
TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Salah satu makanan khas yang selalu disajikan di hari Lebaran adalah ketupat. Ketupat Tanjung salah satu ketupat yang legendaris yang berasal dari Kampung Cukang, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Ada satu keistimewaan dari ketupat ini adalah air yang dipakai untuk memasaknya adalah air asin alami berasal daerah Tanjung. Iman Hermansyah (28) Ketua RT. 03 RW 05 Cukang mengatakan air Tanjung yang memiliki sedikit rasa asin ini sudah ada sejak lama. Mamun dipakai untuk memasak ketupat baru tahun 2000-an.
Ibu Yayah beserta putranya mengisi beras ke kulit ketupat untuk selanjutnya dimasukan dalam tungku rebusan di dapur ibu Yayah, Kampung Cicukang Tajung, Kawalu, Kota Tasikmalaya (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Di kampung cukang ada enam mata air asin alami. Air asin tanjung menjelang lebaran tak kurang dari 5000 liter air setiap mata air diambil untuk membuat ketupat.
"Orang berduyun-duyun mengambil air tanjung bukan saja masyarakat di sekitar Kawalu tapi dari luar kota seperti Bandung, Garut Ciamis, Banjar juga dari Cipatujah dan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Rabu (12/5/2021).
Seorang warga Kampung Cicukang Tanjung Yayah (50) mengungkapkan adanya air asin tanjung menjelang Lebaran membawa keberkahan, sebagian masyarakat termasuk dirinya bisa berjualan ketupat Tanjung yang menjadi favorit dan buruan santapan di hari Lebaran.
"Alhamdulilah kupat tanjung saya laris, tak kurang dari 3000 kupat terjual setiap harinya sepekan menjelang hari Lebaran. Kalau mau beli kupat mesti pesan dulu. Kalau tidak pesan pasti tidak kebagian, sebab kupat ini mesti dadakan tidak bisa dibuat stok yang dapat disimpan sampai mingguan," jelasnya.
Dua orang pekerja memantau tungku rebusan kupat tanjung di dapur ibu Yayah, Kampung Cicukang Tajung, Kawalu, Kota Tasikmalaya (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Yayah menambahkan disamping Ketupat Tanjung, keberadaan air tanjung pun membawa keberkahan. Masyarakat bisa berjualan air asin ini sehingga bisa menambah penghasilan, walaupun ramainya hanya dua kali dalam setahun, yaitu menjelang hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |