Pemerintahan

Soal Majalengka Jadi Satu-satunya Zona Merah, Bupati Sebut Ada Beda Data

Rabu, 12 Mei 2021 - 16:33 | 60.61k
Bupati Majalengka, Karna Sobahi beserta unsur Forkopimda menggelar kongerensi pers terkait Kabupaten Majalengka disebut masuk zona merah. (FOTO: Jaja Sumarja/TIMES Indonesia)
Bupati Majalengka, Karna Sobahi beserta unsur Forkopimda menggelar kongerensi pers terkait Kabupaten Majalengka disebut masuk zona merah. (FOTO: Jaja Sumarja/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Baru-baru ini Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, disebut sebagai satu-satunya wilayah di Pulau Jawa yang masuk ke dalam zona merah penularan Covid-19.

Merespons hal tersebut, Bupati Majalengka, Karna Sobahi menjelaskan, bahwa hal ini terjadi lantaran adanya perbedaan dalam pendataan Covid-19, sehingga menyebabkan Majalengka menjadi daerah zona merah.

"Penetapan Majalengka sebagai zona merah disebabkan adanya data kasus positif klaster desa. Namun, ia mengatakan data tersebut dihitung dari tanggal 3 sampai 9 Mei 2021," ungkap Karna Sobahi dalam keterangannya melalui konferensi pers, Rabu (12/5/2021)

Ia pun memperkirakan, terkait peta zonasi Covid-19 milik Satgas Penanganan Covid-19 pusat dan daerah berbeda. Merujuk data pusat, Kabupaten Majalengka masuk zona merah. Namun menurut peta daerah, update per hari ini Majalengka masuk zona orange.

"Perbedaan data ini kemungkinan terjadi karena ada delay data. Kalau bicara update data per hari ini, pasien yang terkonfirmasi positif dari klaster desa sudah dinyatakan sembuh," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, saat ini Pemkab Majalengka telah berkoordinasi untuk melakukan sinkronisasi antara data pusat dan data daerah. Melalui upaya ini, ia meminta agar masyarakat tidak khawatir dengan status zona merah saat ini.

Mengingat hal ini bukan disebabkan karena lonjakan jumlah kasus pada minggu ini, melainkan data lama. "Kendati demikian, dengan disebutnya Majalengka saat ini masuk zona merah, ini akan menjadi motivasi kami untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pergerakan masyarakat dengan memperketat protokol kesehatan," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES