Selimut

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Suatu hari, ada seorang lelaki tua dengan baju lusuh masuk ke sebuah toko megah. Dari tampilannya, terlihat bila lelaki tua itu dari golongan fakir. Sejumlah pengunjung yang ada di toko (yang rata-rata kaum borjouis) memandang aneh pada lelaki tua itu. Namun tidak dengan pemilik toko.

“Selamat malam Pak, mau cari apa?” tanya pemilik toko sambil tersenyum ramah.
“Em, anu.. Saya mau beli selimut 6 helai untuk saya, istri, dan anak-anak saya. Tapi…,” tutur lelaki tua dengan ragu.

“Tapi kenapa pak?” tanya pemilik toko.

Dengan polos lelaki tua itu mengatakan, “Saya hanya punya uang 100 riyal. Apakah cukup untuk membeli 6 selimut? Tak perlu bagus, yang penting bisa untuk melindungi tubuh dari hawa dingin.”

“Oh, cukup Pak. Saya punya selimut bagus dari Turki. Harganya cuma 20 riyal saja. Jika Bapak membeli 5, saya akan memberi 1 selimut untuk bonusan,” kata pemilik toko.

Sekejap wajah lelaki tua itu tampak lega dan bersinar cerah. Ia menyodorkan uang 100 riyal dan membawa pulang 6 selimut yang dibelinya.

Lalu, seorang teman dari pemilik toko yang sedari awal memperhatikan kejadian di atas mencoba bertanya pada pemilik toko.

“Tidak salah? Kamu bilang kemarin selimut itu yang paling bagus dan mahal yang kamu jual saat ini. Kemarin padaku kamu menjualnya 450 riyal. Sekarang, kamu menjualnya pada lelaki tua itu hanya 20 riyal?” protesnya.

“Benar. Harga selimut itu 450 riyal dan aku menjualnya padamu tidak kurang dan tidak lebih. Tetapi, kemarin itu aku berdagang dengan manusia. Sekarang, tepatnya tadi itu aku berdagang dengan Tuhan,” katanya.

“Demi Allah, sesungguhnya aku tidak menginginkan uangnya sedikitpun. Namun aku ingin menjaga harga diri lelaki tua itu, agar dia seolah tidak sedang menerima sedekah dariku, dan bisa membuatnya malu,” lanjut kata pemilik toko.

Pemilik toko hanya ingin membantu lelaki tua itu beserta keluarganya, agar terhindar dari cuaca musim dingin yang sebentar lagi datang. Sedekah manis yang diharapkannya bisa melindunginya dan keluarga dari panasnya api neraka.

Sedekah tanpa perlu terlihat memberikan sedakah, dan yang menerima sedekah tidak merasa bahwa dia tidak sedang menerima sedekah.

Be Everlasting with Glutera 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement