Peristiwa Internasional

Dokter Minta Warga India Stop Gunakan Kotoran Sapi Sebagai Penangkal Covid-19

Rabu, 12 Mei 2021 - 15:56 | 49.68k
Sebagian masyarakat India melumuri kotoran sapi ke tubuhnya. Hal itu diyakini meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus Covid-19. (FOTO:REUTERS)
Sebagian masyarakat India melumuri kotoran sapi ke tubuhnya. Hal itu diyakini meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus Covid-19. (FOTO:REUTERS)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para dokter di negara India mendesak warga tak lagi menggunakan kotoran sapi untuk menangkal Covid-19. Menurut mereka, tak ada bukti ilmiah tentang keefektifannya. Apalagi, praktik tersebut berisiko menyebarkan penyakit lain yang akan memperah keadaan.

"Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urin berfungsi untuk meningkatkan kekebalan terhadap Covid-19. Itu sepenuhnya didasarkan pada keyakinan," ujar JA Jayalal, presiden nasional di Indian Medical Association, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/5/2021).

Seperti yang diketahui, negara bagian Gujarat di India barat, tak sedikit warga pergi ke peternakan sepekan sekali untuk menutupi tubuh mereka dengan kotoran dan air kencing sapi.

Menurut kepercayaan mereka, itu dapat meningkatkan kekebalan mereka atau membantu mereka pulih dari Covid-19.

Selain itu, di agama Hindu yang mayoritas dianut oleh orang India, hewan sapi adalah simbol suci kehidupan dan bumi. Selama berabad-abad umat Hindu di India menggunakan kotoran sapi untuk membersihkan rumah mereka dan ritual doa karena dipercaya memiliki khasiat terapeutik dan antiseptik.

Kasus Covid-19 di India terus melonjak menyusul munculnya varian baru virus Corona. 22,66 juta kasus dan 246.116 kematian dilaporkan sejauh ini. Para dokter dan ahli meminta masyarakat tak gunakan kotoran sapi, karena tak terbukti secara ilmiah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES