Peristiwa Daerah

Berikut Tata Cara Shalat Idul Fitri

Rabu, 12 Mei 2021 - 15:08 | 28.86k
Sejumlah umat Islam saat melaksanakan sholat berjamaah.(Foto:Dok/TIMES Indonesia)
Sejumlah umat Islam saat melaksanakan sholat berjamaah.(Foto:Dok/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Umat Islam akan merayakan hari kemenangan Hari Raya Idul Fitri pada Kamis (13/5/2021). Umat muslim terlebih dahulu mengerjakan shalat Idul Fitri sebelum merayakannya.

Shalat Idul Fitri termasuk dalam ibadah sunah muakkad. Artinya, salat Idul Fitri sangat dianjurkan untuk dilakukan karena Rasulullah melaksanakannya.

Sama dengan shalat lainnya, sebelum shalat kita terlebih dahulu perlu wudhu. Wudhu juga merupakan salah satu syarat sahnya sholat. Ini menjadi satu di antara bentuk bersuci yang disyariatkan dalam Islam.

Selanjutnya, sebelum sholat kita juga harus memahami ketentuan bacaan dan rakaat dalam Shalat agar shalat kita sah.

Berikut tata cara shalat Idul Fitri. Terdiri atas 2 rakaat, dengan jumlah takbir salat Idul Fitri sebanyak 7 kali di rakaat pertama dan 5 di rakaat kedua. Terdapat khutbah setelah menunaikan salat

Waktu salat Idul Fitri dilakukan sejak matahari terbit, sebelum waktu Duhur
Disunahkan memperlambat kehadiran, untuk memberi kesempatan umat membayar zakat
Bisa dilakukan secara munfarid atau secara sendiri-sendiri, apabila tidak bisa pergi ke lokasi salat Id berjamaah.

Berikut tata cara salat Idul Fitri lengkap dari bacaan niat dan doa yang dituturkan langsung oleh pendiri Nahdlatul Ulama Syekh KHR Asnawi.

1. Niat shalat Idul Fitri
Diawali dengan niat yang berbunyi,

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى

Usholli rak'ataini sunnatan ai'idil fitri (ma'mumam/imaman) lillahi ta'ala.

Artinya: Aku berniat salat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala.

2. Takbiratul ihram dilanjut dengan membaca doa Iftitah
Disunahkan untuk bertakbir hingga 7 kali untuk rakaat pertama, di sela-sela takbir dianjurkan untuk membaca

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allahu akbar kabiiroo walhamdulillahi katsiroo, wa subhanallahi bukrata wiashiilaa.

Artinya: Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha suci Allah, baik waktu pagi dan petang.

Atau juga dapat membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ


Subhanallah walhamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar.

Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.

3. Membaca surat al-Fatihah
Setelah selesai membaca al-Fatihah dianjurkan untuk membaca Surat al-A'la.

Lalu rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud. Kemudian berdiri sempurna untuk memulai rakaat kedua.

4. Rakaat kedua
Posisi ini hampir sama dengan yang dilakukan di rakaat pertama. Disunahkan untuk melafalkan dan mengangkat tangan sebanyak lima kali.

Sama seperti sebelumnya, di sela-sela takbir lafalkan doa yang sudah tertera pada sebelumnya.

Kemudian membaca surah al-Fatihah, lalu dianjurkan untuk membaca surah al-Ghasyiyah. Lanjut rukuk, sujud, dan diakhiri dengan salam.

Takbir yang dilakukan berturut-turut di setiap rakaatnya tidak bersifat wajib. Apabila jumlahnya kurang tepat atau terlewat, tidak menggugurkan salat id.

5. Sunah setelah selesai shalat
Setelah shalat diakhiri dengan salam, jamaah disarankan untuk mendengarkan khotbah Idul Fitri hingga selesai. Kecuali jamaah yang menunaikan shalat id di rumah.

Khotbah terdiri atas 2 bagian. Namun di lain sumber menyatakan, khotbah dilakukan hanya 1 kali, dan tidak dimulai dengan takbir melainkan dengan mengucap 'Alhamdulillah'. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES