Ekonomi

Menjelang Lebaran, Perajin Kulit Ketupat Tasikmalaya Panen Orderan

Rabu, 12 Mei 2021 - 10:17 | 31.83k
Udin Saepudin Perajin dan penjual Kulit Ketupat Warga Kampung Pasirsalam Desa Cikeusal, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, merangkai daun kelapa untuk dijadikan kulit ketupat (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Udin Saepudin Perajin dan penjual Kulit Ketupat Warga Kampung Pasirsalam Desa Cikeusal, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, merangkai daun kelapa untuk dijadikan kulit ketupat (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Di tengah hiruk-pikuk aktivitas para pedagang dan konsumen Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, sepasang tangan terampil terus menari menganyam dua helai daun pohon kelapa. Sesekali tangannya terhenti saat seseorang menghampiri lapaknya untuk membeli kulit ketupat.

Perajin kulit ketupat mulai bermunculan bak jamur di musim hujan, pada tiga hari menjelang Lebaran. Kendati tidak memiliki kios atau lapak khusus, mereka rela menempel pada sela-sela lapak orang lain. Bahkan ada juga yang menggelar lapaknya di trotoar sekitar kawasan Pasar Induk Cikurubuk.

Para perajin dan penjual kulit ketupat ini pedagang musiman yang biasa berjualan menjelang Idul Fitri dan Idul Adha. Mereka datang dari wilayah pinggiran Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

Seorang perajin dan penjual kulit ketupat warga Kampung Pasirsalam, Desa Cikeusal, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Udin Saepudin (29) mengungkapkan, profesi menjadi perajin dan penjual kulit telah dilakoninya sejak 1985.

"Ya, lumayan dari pada luntang-lantung tidak ada kerjaan, mending saya bikin kulit ketupat. Hasilnya lumayan buat bekal (hari) Lebaran," ungkapnya kepada TIMES Indonesia di Blok C IV Pasar Induk Cikurubuk, Selasa (11/5/2021).

Udin menjelaskan, satu kulit kupat rangkaiannya berasal dari dua lembar daun pohon kelapa yang masih muda. Bahannya dibeli dari seorang bandar di kampungnya seharga Rp100 ribu per seribu lembar atau terbilang Rp100 per satu lembar daun kelapa. Setelah dirangkai menjadi kulit ketupat, dibanderol Rp8.000 per sepuluh buah. Dalam dua hari, ia mampu merangkai kulit ketupat hingga 1.500 buah.

Pantauan Times Indonesia kini di kawasan Pasar Induk Cikurubuk banyak bermunculan para perajin dan penjual kulit ketupat, hampir di setiap blok ditemui belasan perajin penjual ketupat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES