Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Lebaran

Rabu, 12 Mei 2021 - 07:02 | 101.86k
Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang
Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang

TIMESINDONESIA, MALANGSAHABAT ngopi pagi, menjelang berahirnya puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, hampir semua ummat Islam menyambut dengan gembira akan datangnya iedul fitri (hari raya fitri). Hari dimana ummat Islam berbahagia karena telah berupaya dengan optimal untuk memperbaiki diri, baik dengan peningkatan ibadah kepada Allah swt, maupun memperbaiki hubungan antar sesama ummat manusia.

Bagi yang berpuasa dengan penuh keimanan, ketaqwaan dan keihlasan telah dijanjikan oleh Allah swt akan diampuni segala dosanya yang telah lalu. Dengan demikian, manusia akan kembali kepada fitrahnya kembali sebagaimana saat dilahirkan. Dalam bahasa milenial, kembali dalam keadaan nol tanpa dosa yang membebani perjalanan kehidupannya.

Namun demikian yang patut dicermati adalah rasa bahagia bagi ummat manusia yang tidak mau menjalankan segala kewajiban dan kesunnahan dalam berpuasa di bulan Ramadhan. Kenapa demikian ? karena sebetulnya mereka tidak mendapatkan apa apa, kecuali kerugian atas hilangnya kesempatan dan momentum yang sangat baik yang dijanjikan oleh Allah swt di bulan Ramadhan. Kalau sudah demikian, apa yang mau dijadikan sebagai modal untuk turut bergembira. Jawabannya tentu tidak ada, selain kerugian yang mendera.

Terhadap orang yang meninggalkan kewajiban berpuasa, Rasulullah saw bersabda : Ketika aku tidur, aku didatangi oleh dua orang laki laki, lalu keduanya menarik lenganku dan membawaku ke gunung yang terjal. Keduanya berkata “naiklah”. Lalu kukatakan, sesungguhnya aku tidak mampu. Kemudian keduanya berkata, kami akan memudahkanmu. Maka akupun menaikinya sehingga Ketika aku sampai di kegelapan gunung, tiba tiba ada suara yang sangat keras. Lalu aku bertanya “suara apakah itu?”. Mereka menjawab itu adalah suara jeritan para penghuni neraka. Kemudian dibawalah aku berjalan jalan dan aku sudah Bersama orang orang yang bergantunganpada urat besar di atas tumit mereka, mulut mereka robek, dan dari robekan itu mengalirlah darah. Rasulullah saw kemudian menjelaskan “mereka adalah orang orang yang berbuka (membatalkan puasa) sebelum tiba waktunya. (HR Nasa’i).

Belajar dari hadits ini, bagi orang yang tidak atau meninggalkan puasa, neraka telah menanti mereka. Karena itu akan menjadi terbalik kalau mereka merasa berhak untuk merasa berbahagia. Karena itu cukuplah kegembiraan itu menjadi hak bagi orang orang yang berpuasa dengan baik. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ???

***

*) Oleh : Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

 

___________

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES