Peristiwa Daerah

Menelisik Proses Produksi Gula Merah di Pangandaran

Selasa, 11 Mei 2021 - 23:12 | 51.36k
Proses pembuatan cairan nira kelapa menjadi gula merah (FOTO: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Proses pembuatan cairan nira kelapa menjadi gula merah (FOTO: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Bahan baku gula merah yang diproduksi oleh penderes di Kabupaten Pangandaran berasal dari bunga jantan pohon kelapa yang dibuat nira. Gula merah asal Pangandaran biasa dibuat bahan baku beberapa produk seperti kecap manis.

Salah satu penderes kelapa asal Pangandaran Uci mengatakan, proses awal pembuatan gula merah ada beberapa tahap.

"Pangkal bunga kelapa yang belum mekar diikat kuat menggunakan tali," kata Uci, Selasa (11/5/2021).

Hasil pengikatan pada pangkal bunga kelapa ini akan menghambat proses pemekaran bunga kelapa itu sendiri.

"Setelah itu bunga kelapa akan membengkak karena sari makanan yang seharusnya dipakai tanaman untuk proses pemekaran bunga menjadi terhambat," tambahnya.

Proses-pembuatan-cairan-nira-kelapa-menjadi-gula-merah-2.jpg

Pembengkakan di pangkal bunga merupakan penumpukan sari pati makanan tumbuhan yang tertampung.

"Setelah proses pembengkakan berhenti, batang kelapa ini akan diiris secara bertahap untuk mengeluarkan cairan nira," terang Uci.

Cairan nira itu akan ditampung di dalam suatu wadah secara tradisional oleh penderes.

"Setelah terkumpul, cairan nira lalu disaring terlebih dahulu agar lebih bersih," jelasnya.

Hasil saringan nira lalu direbus di atas wajan yang besar dengan api yang besar.

Cairan nira harus sering diaduk selama proses perebusan berlangsung agar panas dari api dapat terdistribusikan secara merata.

"Kalau cairan nira tidak diaduk, maka hanya bagian bawah saja yang akan matang dan dampaknya akan mengalami gosong," sambung Uci.

Selama proses perebusan, api boleh besar, namun lidah api tidak boleh sampai menyentuh cairan nira pada wajan.

Bila lidah api menyentuh cairan nira di wajan, dapat membuat gula gosong dan berwarna hitam.

Setelah direbus beberapa lama, cairan nira akan berubah warna secara perlahan menjadi warna cokelat.

Cairan nira akan akan mengeluarkan letupan kecil seperti buih.

"Jika nira sudah berwarna cokelat dan ada letupan buih menandakan cairan nira sudah menjadi gula," tuturnya.

Setelah cairan itu berangsur menjadi gula merah, kemudian dapat dituangkan ke dalam cetakan yang terbuat dari bambu.nSesudah cairan nira dituangkan ke cetakan bambu lalu menunggu hingga dingin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES