4 Tradisi Unik di Banyuwangi Saat Hari Raya Idul Fitri
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Jika biasanya hari raya Idul Fitri identik dengan silaturahim, berkumpul dengan keluarga hingga makanan khas lebaran seperti ketupat dan opor ayam. Berbeda dengan yang dilakukan oleh masyarakat dari kabupaten yang mendapat julukan sejuta petualangan ini.
Beragam tradisi unik menghiasi perayaan hari raya idul fitri di Kabupaten Banyuwangi. Mulai dari yang kental dengan nuansa budaya hingga ada juga yang dilakukan secara sakral dan mistis.
Berikut beberapa tradisi unik yang hanya bisa anda temukan di kabupaten Banyuwangi saat perayaan hari raya idul fitri.
1. Silaturahmi Perantau
Momen berkumpul nya para perantau di Bumi Belambangan rupanya menjadi tradisi unik tersendiri yang biasa diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten Banyuwangi.
Tradisi yang biasanya lakukan pada hari ke-3 lebaran ini rutin digelar di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi. Dalam acara tersebut berbagai tarian khas hingga makanan tradisional kabupaten yang terletak di ujung timur pulau jawa ini dapat menjadi obat kerinduan para perantau yang hadir.
2. Puter Kayun
Tradisi ini merupakan ajang untuk bernostalgia merasakan suasana Banyuwangi tempo dulu. Acara yang digelar pada tanggal 10 Syawal ini merupakan bentuk napak tilas atas perjuangan Buyut Jaksa yang telah berjasa membuka jalan dengan menjebol batu di daerah Watudodol Banyuwangi.
Lewat festival Puter Kayun ini, kita akan diajak menunggang dhokar atau biasa dikenal dengan sebutan delman maupun andong sejauh 15 km dari Kelurahan Boyolangu hingga Pantai Watudodol Banyuwangi.
3. Seblang Olehsari
Acara yang terkenal dengan nuansa mistis ini selalu ramai dihadiri masyarakat Banyuwangi. Bahkan ada pula masyarakat luar daerah yang penasaran akan tradisi turun-temurun ini.
Upacara ada yang berbentuk tarian ini diperankan oleh penari wanita remaja. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Banyuwangi untuk mengucapkan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa dan dalam rangka tolak musibah di kabupaten terluas di pulau jawa ini.
4. Barong Ider Bumi
Acara ada yang berada di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah ini dilaksanakan pada setiap tanggal 2 bula Syawal. Dengan barong sebagai simbol pelindung akan di arak berkeliling desa untuk menolak bala.
Tak hanya itu, berbagai kesenian khas setempat hingga berbagai tarian dan alat musik juga ikut di arak untuk memeriahkan kesenian barong ider bumi.
Itulah beberapa tradisi unik yang hanya bisa ditemui di kabupaten Banyuwangi saat perayaan hari raya Idul Fitri.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |