Gaya Hidup

Tips Lancar Ngomong Bahasa Inggris Sama Bule ala Auril

Jumat, 14 Mei 2021 - 05:26 | 96.39k
Ilustrasi percakapan dengan bule. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Ilustrasi percakapan dengan bule. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Era 4.0 mendorong segala macam sektor untuk masuk dalam pusaran digital. Media sosial kini tak hanya diisi oleh orang-orang pribumi. Tapi juga terkoneksi dengan dunia internasional. Penggunaan bahasa inggris pun, menjadi hal lumrah. Untuk bisa berkomunikasi dengan bule, tentunya harus bisa bahasa Inggris dong. Lalu apa saja hal yang perlu diperhatikan saat memulainya, berikut ulasan singkatnya.

Guru Bahasa Inggris dan Penerjemah asal Probolinggo, Jawa Timur, Aurillia Putri Adisti menyebut, kebanyakan orang merasa tidak pe-de (percaya diri), dengan kemampuannya berbahasa inggris.

“Selain itu juga banyak yang berekspektasi terlalu tinggi. Kalau ngomong bahasa inggris itu harus seperti native speaker. Padahal tanpa harus seperti itu, merekapun (bule), paham dengan cara bicara kita,” jelasnya.

Untuk bisa berbahasa inggris, tidak perlu minder dengan logat atau aksen. Karena pada dasarnya, manusia dari belahan bumi manapun, pasti punya logat sendiri. Auril mencontohkan India. Di negara dengan populasi terbesar kedua itu, bahasa inggris termasuk salah satu bahasa resmi. Tapi logat dan cara bicara warga sana pun, masih tetap khas India.

Kesalahan yang lazim dialami ketika baru belajar bahasa inggris berikutnya adalah soal grammar. “Untuk pemula, yang jadi acuan penting sebetulnya hanya tiga. Simple present, past dan future. Salah di awal, tidak masalah. Tapi memang harus belajar dan jangan dibiasakan. Karena kita sendiri berbahasa Indonesia harus baik dan benar kan,” ujar dara 23 tahun ini.

Apresiasi lingkungan sekitar, juga berpengaruh pada mental seseorang untuk lancar berbahasa inggris. Penyuka travelling ini mencontohkan, setiap kali ada warga asing datang dan berusaha berbicara bahasa Indonesia, mayoritas akan kagum dan memuji.

Tapi beda ketika ada warga lokal, yang berusaha berbicara bahasa inggris. “Alih-alih di puji, yang paling sering malah di-bully. Ah makan tahu tempe aja sok ngomong inggris. Itu yang sering saya temui,” katanya.

Era globalisasi dan digitalisasi saat ini, kemampuan berbahasa inggris cukup signifikan. Jika bisa dikuasai dengan baik. Mulai dari kemampun berbicara aktif, membaca maupun mendengarkan. Karena memang, semuanya berguna di semua lini kehidupan.

Bahkan sejumlah posisi di perusahaan, saat ini banyak yang mensyaratkan penguasaan bahasa Inggris. Untuk bisa menguasainya pun termasuk cukup mudah. Banyak literasi berupa buku, maupun video pembelajaran yang bisa digunakan sebagai bahan. Untuk biaya kursus pun, kini makin terjangkau.

Bagaimana nih times lovers, sudah percaya diri kan, kalau nanti ketemu bule?. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES