Lebih Dekat Dengan Pasien: RSI Unisma Menerapkan Diskusi Antara Apoteker Dengan Pasien

TIMESINDONESIA, MALANG – Pelayanan farmasi RSI Unisma Malang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari unit pelayanan medis yang menunjang keselamatan dan kesehatan pasien. Pelayanan kefarmasian di RSI Unisma Malang meliputi penyediaan obat bagi pasien rumah sakit dan masyarakat umum.

Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang memiliki peran penting dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu.

Apt. Dwi Fitria R., S.Farm. menuturkan bahwa sebagai seorang Apoteker yang menjadi bagian dari tenaga kesehatan, seluruh apoteker memiliki peran dan tanggung jawab yang tinggi guna mewujudkan pelayanan kefarmasian yang berkualitas.

“Saya beserta seluruh apoteker memiliki tugas dan tanggung jawab tinggi dalam mewujudkan pelayanan kefarmasian yang berkualitas khususnya di RSI Unisma Malang,” ujarnya.

Apoteker yang akrab disapa Fitri menjelaskan tujuan dari pelayanan kefarmasian adalah menyediakan dan memberikan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta informasi terkait agar pasien dan keluarga pasien mendapatkan manfaatnya yang terbaik. Untuk memperoleh manfaat terapi obat yang maksimal dan mencegah efek yang tidak diinginkan, maka diperlukan penjaminan mutu proses penggunaan obat.

“Hal ini menjadikan seorang apoteker harus berperan aktif dan bertanggung jawab bersama-sama dengan profesi kesehatan lainnya dan pasien, untuk tercapainya tujuan terapi yaitu penggunaan obat yang rasional,” imbuhnya.

Di RSI Unisma Malang seluruh petugas pelayanan baik medis dan non-medis berkomitmen untuk dapat dekat dan memberikan pelayanan prima kepada pasien. Salah satu tugas dari apoteker RSI Unisma adalah memberikan KIE kepada pasien atau keluarga. Apa itu KIE ? Apoteker Fitri berbagi bagaimana tugas seorang Apoteker di RSI Unisma Malang:

Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) merupakan salah satu pelayanan kefarmasian untuk meningkatkan outcome terapi pada pasien yang dirawat, khususnya pasien – pasien  dengan penyakit kronis.

KIE merupakan suatu proses diskusi antara apoteker dengan pasien/keluarga pasien yang dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada pasien/keluarga pasien mengeksplorasikan diri dan membantu meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran sehingga pasien/ keluarga pasien memperoleh keyakinan akan kemampuannya dalam penggunaan obat yang benar termasuk swamedikasi.

Tujuan umum KIE adalah meningkatkan keberhasilan terapi, memaksimalkan efek terapi, meminimalkan risiko efek samping, serta meningkatkan cost effecfiveness.

Lalu bagaimana perjalanan KIE di RSI Unisma Malang?

“Sejauh ini, berjalannya KIE di RSI Unisma Malang mendapatkan respon positif dari pasien/keluarga pasien yang sedang on treatment khususnya pasien-pasien rawat inap,” ungkapnya.

Wanita lulusan apoteker Unpad (Universitas Padjadjaran) tahun 2017 ini mengungkapkan bahwa rata-rata pasien dengan penyakit kronis sering merasa down dan tingkat kepatuhan dalam mengkonsumsi obat rendah.

“Melalui KIE ini kami sebagai apoteker selalu memberikan motivasi dan semangat serta pemahaman terhadap pasien sehingga target terapi dapat tercapai. Impact-nya pasien-pasien menjadi lebih paham tentang terapi yang diperoleh dan mendapatkan semangat untuk bisa pulih kembali,” imbuhnya.

Fitri yang sudah mengabdi selama lima tahun sebagai apoteker di RSI Unisma berharap, “Semoga dengan optimalisasi pelayanan KIE oleh Apoteker, RSI Unisma Malang dapat menjadi pilihan utama Warga Kota Malang untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang terbaik,” kata dia.

“Jangan lupa, “Tanya Obat? Tanya Apoteker. Mari menjadi masyarakat yang cerdas dan bijak dalam menggunakan obat. Salam sehat,” imbuhnya.

Hubungi kami di 081 1314 8899 WA/ SMS Operator RSI Unisma Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement