Peristiwa Daerah

Zona Oranye, Surabaya Tak Gelar Shalat Idul Fitri Berjamaah di Lapangan atau Masjid

Minggu, 09 Mei 2021 - 17:45 | 20.40k
Warga menggelar salat Idul Fitri secara berjamaah di tengah pandemi Covid-19. (FOTO: dok. Times Indonesia)
Warga menggelar salat Idul Fitri secara berjamaah di tengah pandemi Covid-19. (FOTO: dok. Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Mengingat Surabaya masih berada di zona oranye Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau warga agar melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah/2021 di rumah masing-masing.

Imbauan ini sebagai upaya untuk memastikan keamanan selama pelaksanaan perayaan Idul Fitri bagi umat muslim di Surabaya sesuai dengan syariat dan protokol kesehatan.

Kebijakan ini menyusul adanya Surat Edaran (SE) dari pemerintah pusat melalui Kementerian Agama (Kemenag).

Dalam SE Kemenag Nomor 07 Tahun 2021 Tanggal 6 Mei 2021 tersebut, mengharuskan Shalat Idul Fitri di rumah bagi warga di daerah berstatus zona oranye.

Sementara di Kota Surabaya sendiri masuk dalam zona oranye.

"Kami menjalankan instruksi dari Kementerian Agama. Zona merah dan zona oranye harus Shalat Idul Fitri di rumah. Untuk di Surabaya, Salat Idul Fitri di rumah masing-masing," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Minggu (9/5/2021).

Oleh karenanya, Wali Kota Eri telah membuat SE tentang panduan Salat Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 di saat pandemi Covid-19 di Kota Surabaya.

Pada poin kedua SE Wali Kota Surabaya Nomor 443/4657/436.8.4/2021 tanggal 6 Mei 2021 tersebut, menjelaskan bahwa berdasarkan zonasi penyebaran Covid-19 pada situs Satgas Covid-19 Nasional, Kota Surabaya berada di zona oranye. Sehingga Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah/2021 agar dilakukan di rumah masing-masing.

"Kami pastikan in-line dengan pemerintah pusat, kami jalankan. Kami langsung buat surat edaran kepada warga," kata Wali Kota Eri.

Di samping itu, pada poin ketiga SE Wali Kota Surabaya tersebut, juga menjelaskan bahwa silaturahmi saat Idul Fitri agar hanya dilakukan bersama keluarga terdekat.

Warga juga diimbau agar tidak melakukan open house atau halal bihalal di lingkungan kantor atau komunitas.

"Karena bukan apa-apa, ini untuk mencegah penyebaran Covid-19. Insyaallah kami sudah sampaikan surat edaran ini kepada seluruh camat," ungkap Wali Kota Eri.

Maka dari itu, Wali Kota Eri memohon maaf kepada seluruh warga Surabaya karena pelaksanaan Shalat Idul Fitri tahun ini harus dilaksanakan di rumah masing-masing. Ini dilakukan semata-mata untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya.

"Karena Surabaya masih zona oranye, saya mohon maaf kepada warga Surabaya. Ayo kita shalat-nya di rumah masing-masing dulu," pesan dia.

Namun, Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan, bahwa pihaknya tidak melarang umat muslim melaksanakan ibadah Shalah Idul Fitri.

Tapi, ada surat edaran dari pemerintah pusat yang menyatakan bahwa Shalah Idul Fitri tidak boleh dilaksanakan di masjid atau lapangan.

"Bukan kami melarang untuk beribadah. Tapi ini ada surat edaran yang menyatakan seperti itu. Kalau misal Shalat Idul Fitri bersama keluarga di halaman rumah itu ya tidak apa-apa," tutup Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES