TIMESINDONESIA, BLITAR – Harga telur ayam di tingkat peternak di Blitar Jawa Timur terus mengalami penurunan. Meskipun menjelang lebaran, harga telur tidak beranjak naik.
Yahya Mustofa, peternak ayam telur di Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar mengatakan saat ini harga telur berada di Rp 16.600, sebelumnya Rp 17.500.
"Hari ini juga sangat turun itu salah satunya karena daya beli masyarakat memang menurun," katanya, Minggu (9/5/2021).
Sebab lain turunnya harga telur, menurut Yahya, karena adanya kebijakan pemerintah yang membatasi gerak masyarakat melalui larangan mudik.
Ia katakan, turunnya harga telur membuatnya rugi.
Ditambah lagi harga pakan yang juga naik.
"Ini yang juga kami bingungkan, harga telur turun tapi harga jagung justru naik. Yang sebelumnya Rp 4.000 sekarang jadi Rp 6.000," ujarnya.
Jagung merupakan bahan utama ransum pakan ternak ayam petelur.
Yahya katakan, 50 persen ransum tersebut terbuat dari jagung.
Sedangkan sisanya, tambahan dari bahan baku lain seperti pelet dan dedak.
"Kondisi seperti ini sangat berat bagi kami peternak. Saya harap segera ada perhatian dari pemerintah," harapnya.
Untuk tetap bertahan, Yahya terpaksa mengambil solusi dengan mengurangi jumlah populasi ayamnya.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi biaya akibat naiknya harga pakan.
Di sisi lain, apabila ia tidak mengurangi populasi, ia tidak memiliki banyak modal untuk bertahan di tengah naiknya harga pakan tersebut.
"Populasi ayam yang saya miliki awalnya 6.000, terus saya jual hampir separuhnya. Sekarang tinggal 3.500 ayam," jelas Yahya tentang harga telur di Blitar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
| Publisher | : Sholihin Nur |
