Peristiwa Internasional

Singapore Press Holding Putuskan Ubah Medianya Menjadi Not for Profit

Minggu, 09 Mei 2021 - 16:05 | 95.21k
Gedung kantor Singapore Press Holding berdiri megah ditengah hiruk pikuk kota. (Foto: Gavin Foo)
Gedung kantor Singapore Press Holding berdiri megah ditengah hiruk pikuk kota. (Foto: Gavin Foo)

TIMESINDONESIA, JAKARTASingapore Press Holding (SPH) merupakan perusahaan raksasa yang menbawahi media The Straits Times dan Lianhe Zaobao. Tak lama ini, perusahaan tersebut memutuskan untuk mengubah media yang dinaunginya menjadi media not fot profit.

Saat mengumumkan keputusan tersebut pada Kamis (6/5/2021) kemarin, Kepala SPH Lee Boon Yang mengungkapkan bahwa pemindahan status tersebut merupakan usaha mereka untuk meningkatkan kualitas jurnalisme perusahaan.

Hal tersebut juga ditujukan untuk memaksimalkan penggunaan teknologi guna menyokong kemampuan digital perusahaan.

Langkah ini disinyalir merupakan langkah terbaik bagi mereka dalam kondisi bisnis media cetak yang terus menurun tergerus digital seperti sekarang.

Dalam pengalihan ini, semua bisnis yang terkait dengan media, termasuk anak perusahaan, karyawan, kantor berita dan kantor cetak serta semua kekayaan intelektual dari media tersebut dialihkan ke anak perusahaan SPH Media Holdings Pte Ltd (SPH Media).

Dalam prosesnya, SPH akan menyuntikkan dana ke SPH media sebesar $ 80 juta dan beberapa saham senilai jutaan dolar.

Namun nantinya, dalam proposal disebutkan bahwa SPH Media akan diubah menjadi perusahaan not for profit.

Jika hal tersebut sudah dilaksananakan maka sifat SPH Media akan berubah menjadi Company Limited by Guarantee atau CLG. CLG merupakan perusahaan yang memiliki pemegang saham, namun juga memiliki anggota yang bertindak menjadi penjamin perusahaan.

Perusahaan model ini akan dijalankan secara komersil. Tetapi semua keuntungan yang didapat akan dikembalikan ke perusahaan untuk invested selanjutnya.

Namun pengalihan aset media ke CLG harus memperoleh persetujuan pemegang saham.

Beberapa waktu lalu SPH mengajukan proposal ke  Kementrian Komunikasi Singapuramelalui NPPA untuk mendapatkan dukungan pengalihan ini. 

Beberapa orang berpendapat bahwa hal ini hanya akan membatasi gerak SPH.

"Tanpa campur tangan NPPA, SPH akan memiliki fleksibilitas keuangan yang lebih besar untuk menyesuaikan modal dan struktur kepemilikan saham untuk mengejar peluang pertumbuhan strategis di seluruh bisnis lainnya dan memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham," ungkap Lee.

NPPA juga akan menjadi penentu siapa saja yang diperbolehkan memegang saham SPH.

Tak hanya Singapore Press Holding (SPH) beberapa media lain seperti The Guardian dan The Tampa Bay Times sudah menggunakan metode ini sejak lama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES