Entertainment

LSP MSDM Universal Surabaya Gelar Sertifikasi Kompetensi Kerja

Sabtu, 08 Mei 2021 - 20:57 | 156.00k
Kegiatan sertifikasi kompetensi bagi para tenaga kerja, khususnya bagi HRD di Taman Wisata Sengkaling, Dau, Malang, Sabtu (8/5/2021). (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kegiatan sertifikasi kompetensi bagi para tenaga kerja, khususnya bagi HRD di Taman Wisata Sengkaling, Dau, Malang, Sabtu (8/5/2021). (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Manajamen Sumber Daya Manusia (MSDM) Universal, Surabaya menyebut minat para pekerja di wilayah Jawa Timur (Jatim) terkait sertifikasi profesi masih kurang.

Hal itu disampaikan Direktur LSP MSDM Universal Surabaya, Muhammad Al Irsyad di Taman Wisata Sengkaling, Dau, Malang, Sabtu (8/5/2021).

Irsyad menyampaikan bahwa minat sertifikasi profesi ini memang masih kurang karena terkendala minat dan kurangnya pemahaman bagi para pekerja. Berdasarkan data dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), telah terjadi penurunan jumlah tenaga kerja yang tersertifikasi pada 2020, baru 205 ribu orang. Padahal, pada periode 2019 sendiri, jumlah tenaga kerja yang tersertifikasi sudah sebanyak 911 ribu orang.

Kemudian, sejak April hingga Mei 2021 sendiri, LSP MSDM sudah melakukan sertifikasi kompetensi kerja sebanyak 1.680 peserta dan jumlah tersebur akan terus mengalami peningkatan.

"Sertifikasi ini memang sangat penting untuk menjawab kebutuhan industri akan tenaga kerja yang berkompetensi," ujar Irsyad, Sabtu (8/5/2021).

LSP MSDM juga menggelar sertifikasi kompetensi bagi para tenaga kerja, khususnya bagi HRD di Taman Wisata Sengkaling, Dau, Malang, Sabtu (8/5/2021).

"Kegiatan ini dalam rangka memfasilitasi kerjasama LSP dengan dunia usaha atau industri dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja kompeten bersertifikasi," ungkapnya.

Irsyad menyampaikan sertifikasi profesi pekerja di Indonesia, nantinya akan meningkatkan daya saing para pekerja baik di dalam maupun luar negeri. 

Kemudian, berdasarkan data BNSP pada 2020 sendiri daya saing tenaga kerja Indonesia berada di peringkat 32 dunia. Capaian tersebut memang masih kalah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia di peringkat 22 dunia.

"Jadi kegiatan ini juga mempercepat pengakuan industri terhadap tenaga kerja bersertifikat kompetensi," katanya.

Sementara itu, ditambahkan Assesor LSP MSDM Surabaya, Bagus Arya Pradana, dari 20 peserta yang mengikuti sertifikasi kompetensi kerja, hanya ada 18 orang yang direkomendasikan kepada lembaga sertifikasi profesi dan dua diantaranya berhalangan hadir.

Selanjutnya, sebanyak 18 peserta tersebut yang direkomendasikan, nantinya harus melalui rapat pleno LSP MSDM Universal Surabaya terlebih dahulu baru bisa mendapatkan sertifikasi profesi dari BNSP. "Jadi semua peserta yang sudah saya uji itu semuanya sudah berkompeten dan sudah memenuhi standar," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES