Peristiwa Daerah

Persiapan Takbir Keliling, Permintaan Kulit Beduk di Kota Tasikmalaya Meningkat

Sabtu, 08 Mei 2021 - 13:56 | 31.88k
Sebuah beduk produksi Toni di Kampung Paseh, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Sebuah beduk produksi Toni di Kampung Paseh, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Menabuh beduk merupakan tradisi di Jawa Barat yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Sejumlah penjual beduk di Kota Tasikmalaya menjelang hari Lebaran sudah mulai bermunculan. Beduk ini biasanya untuk keperluan takbir keliling.

Di sebagian besar masyarakat Sunda, Beduk merupakan salah satu pelengkap sarana di mesjid atau di surau. Beduk merupakan media alat pemanggil waktu shalat atau sebagai isyarat untuk mengadakan pertemuan.

bedug bLembaran kulit beduk dipajang dilapak milik Toni di Kampung Paseh, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Dahulu menjelang Lebaran, keberadaan beduk hanya dipergunakan dan dipusatkan di mesjid untuk mengiringi takbiran. Namun beberapa tahun ini seiring waktu, budaya itu sudah berangsur berubah. Kini sebagian masyarakat banyak yang membawa beduk dan menabuhnya saat takbiran keliling kampung.

Seorang penjual kulit beduk warga Kampung Paseh, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya Toni (48) mengungkapkan permintaan terhadap beduk menjelang lebaran sudah mulai banyak.

"Alhamdulilah, sekarang kulit beduk atau beduk sudah mulai banyak yang mencari, bahkan malam-malam banyak menggedor pintu rumah hanya untuk beli kulit beduk,"ungkap Toni saat ditemui TIMES Indonesia. Sabtu (8/5/2021).

Toni menuturkan, ia berjualan kulit beduk serta beduk sejak tahun 1991 atau kurang lebih 30 tahun yang lalu. Usaha ini merupakan warisan keluarga yang sudah dilakukan secara turun-temurun. Tak kurang dari 100 lembar kulit beduk terjual setiap menjelang hari Lebaran. Kulit bedug tersebut ia dapatkan dari pengepul kulit yang ada di sekitar  Kota Tasikmalaya

bedug cLapak kulit beduk milik Toni di Kampung Paseh, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

"Kalau dulu memang kulit bedug suka diambil dari daerah Sukaregang Kabupaten Garut, namun sekarang di Tasikmalaya pun sudah banyak," tandasnya.

Kulit beduk tersebut dibanderol Rp350 ribu, sedangkan untuk beduk yang sudah jadi dengan bahan drum dijual seharga Rp1.100.000. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES