Pendidikan

Daya Tarik Packaging Produk Pertanian Jadi Topik Gelaran Kuliah Umum

Sabtu, 08 Mei 2021 - 13:00 | 44.96k
Sebagian peserta kuliah umum yang diselenggarakan oleh BEM Polbangtan Malang pada Sabtu (8/5/2021). (FOTO: Polbangtan Malang)
Sebagian peserta kuliah umum yang diselenggarakan oleh BEM Polbangtan Malang pada Sabtu (8/5/2021). (FOTO: Polbangtan Malang)

TIMESINDONESIA, MALANG – Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (BEM Polbangtan Malang) menggelar Kuliah Umum yang bertajuk “Tingkatkan Daya Tarik Produk Pertanian dengan Kemasan Modern dan Menarik”. Kuliah umum dilaksanakan di Gedung Agriculture Operation Room (AOR) Kampus I Polbangtan Malang, Sabtu (8/5/2021).

Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber yakni Shofyan Adi Cahyono, owner Sayur Organik Merbabu (SOM) Kopeng; dan Dzikry Taufik Imani dari Sourcing Project Specialist–Sayurbox Jawa Barat.

Sofyan Adi Cahyono mengatakan di masa pandemi ini justru menyebabkan permintaan sayur organik naik pesat. Tren konsumen kini sudah beralih dari produk segar ke produk pangan organik yang aman sehingga pemasaran dominan dilakukan secara online.

Sofyan juga menegaskan pandemi ini merupakan momentum yang sangat menguntungkan dalam mengembangkan budidaya sayuran. Tidak dipungkiri masih dibutuhkannya peran para petani. Tanpa petani, kata Sofyan, kita tidak bisa menjual produk sayuran terutama yang organik ini ke masyarakat.

“Selama kita masih membutuhkan makan, kita masih membutuhkan pertanian, itu prinsip kami," ujar Sofyan.

Sementara itu Dzikry Taufik Imani menjelaskan bahwa Sayurbox adalah sebuah platform untuk berjualan sayur secara online yang memiliki konsep farm-to-table. Sayurbox akan mengantarkan sayuran dari petani sampai ke pelanggan dengan rentang waktu selama 24 jam.

Dengan adanya platform Sayurbox, Dzikry berharap dapat memotong rantai supply yang sangat panjang dari petani sampai ke pembeli. Dengan cara tersebut, pendapatan petani akan semakin bertambah, dan harga yang sampai ke pembeli juga tidak terlalu mahal.

Sekarang, kata dia, Sayurbox telah menggandeng banyak petani yang berada di beberapa daerah di Jabodetabek, Jawa Timur dan Bali. Sayurbox juga menyaring petani-petani yang akan menjadi mitranya, petani harus dengan bibit, bebet, dan bobot hasil pertanian yang baik.

"Karena Sayurbox sendiri sangat berfokus pada hasil sayuran organik yang bermutu terbaik," lanjutnya.

Dzikry juga menjelaskan pentingnya kemasan untuk produk pertanian yakni di antaranya sebagai pelindung, mempermudah proses penyimpanan dan juga bisa memperbesar nilai jual di pasaran.

Ada beberapa jenis kemasan yang dipakai oleh sayurbox di antaranya kardus dan Styrofoam,berbagai ukuran kantong kertas dan juga berbagai jenis kemasan plastik

Dalam penyimpanan produk, Dzikry menjelaskan beberapa cara di antaranya bisa disimpan pada wadah terbuka, dalam lemari pendingin atau dalam kompartemen penyimpanan tertentu.

Pada kesempatan yang sama Wakil Direktur I Polbangtan Malang, Novita Dewi Kristanti menjelaskan tentang visi Kementerian Pertanian (Kementan RI) yakni Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani. Sebagai penjabaran dari visi dan misi, maka salah satu tujuan pembangunan pertanian yang ingin dicapai adalah berkembangnya komoditas pertanian bernilai ekonomi. 

Novita berharap adanya kuliah umum yang diselenggarakan BEM Polbangtan Malang ini dapat memberikan banyak ilmu terkait pengemasan yang inovatif dan modern untuk meningkatkan nilai tambah produk. 

Topik dalam kuliah umum ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjadikan sektor pertanian sebagai penyokong perekonomian nasional. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian di era pandemik ini harus diperkuat sehingga benar-benar menjadi penyokong utama perekonomian nasional. 

"Kita harus semangat menyediakan pangan secara maju, mandiri dan modern untuk rakyat, ini tantangan kita bersama yang harus kita hadapi bersama," ujar Menteri SYL.

Sementara terkait dengan peran generasi muda pertanian dalam meningkatkan daya tarik produk pertanian, Kepala BPPSDMP Kementan RI, Dedi Nursyamsi mengatakan, petani milenial diyakini mampu menyulap hasil pertanian sehingga memiliki nilai jual berkali lipat setelah masuk ke pasaran.
Menurutnya, peluang 'mencetak uang' di sektor pertanian tidak kalah dengan sektor lainnya.

"Kita tunjukkan bahwa peluang untuk dapat penghasilan di sektor pertanian itu luar biasa terbuka lebar. Apalagi di masa pandemi, fakta menunjukkan hanya sektor pertanian yang tumbuh menggeliat positif," ujar Dedi. 

Kuliah umum tentang daya tarik produk pertanian yang diselenggarakan BEM Polbangtan Malang ini diikuti secara virtual oleh 402 peserta dari kalangan mahasiswa dari Polbangtan seluruh Indonesia, juga SMKPP, dan pihak swasta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES