TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pencegahan penyakit sedini menjadi persiapan yang banyak kalangan jadikan sebagai gaya hidup yang sehat. Beragam cara dalam rangka mencegah penyakit melalui mengonsumsi minuman herbal dilakukan yang salah satunya adalah mengonsumsi teh hijau.
Prof. Dr. Djoko Agus Purwanto, Apt., M.Si selaku guru besar Kimia Farmasi Universitas Airlangga dan pencipta MediTea menyampaikan, MediTea sebagai teh hijau yang kaya akan antioksidan dan tanpa kandungan kafein sehingga aman dikonsumsi oleh segala usia dan jumlah yang banyak.
“Saya berpikir kalau kafeinnya sudah saya hilangkan, maka tidak ada hambatan dalam meminum teh ini dengan jumlah yang cukup banyak. Dan ini memang digunakan sebagai pengobatan Insyaallah semua berdasarkan pada riset-riset yang ada dan riset tersebut menunjukkan hasil yang positif bahwa MediTea memiliki khasiat yang luar biasa khususnya pada pencegahan penyakit degeneratif,” ucapnya dalam Talkshow Farah Magazine yang berjudul: Kupas Tuntas Manfaat Antioksidan Dalam The Hijau Sebagai Pencegah & Pengobatan Penyakit Degeneratif pada hari Rabu (05/05/2021) yang disiarkan melalui daring.
Ia menjelaskan bahwa munculnya penyakit degeneratif merupakan penyakit yang diakibatkan oleh penuaan yang berdampak pada berkurangnya fungsi-fungsi sel tubuh. Melalui konsumsi MediTea yang kaya antioksidan, akan memperbaiki fungsi-fungsi tersebut kembali seperti normal.
“Fungsi dari antioksidan itu menangkapi semua radikal bebas didalam tubuh kita dan kemudian diperbaiki secara terus menerus. Sehingga membutuhkan antioksidan dengan jumlah yang tinggi untuk menyimbangi jumlah radikal bebas yang berasal dari stres yang kita alami,” jelas Prof. Djoko kepada audiens.
Beragamnya zat yang terkandung dalam MediTea yang salah satunya adalah Epigalokatekin Galat (EGCG) dengan antioksidan tinggi melebihi vitamin C dan E memiliki khasiat dalam mencegah segala penyakit Degeneratif maupun kronis. Kedepanya Prof Djoko akan melakukan pengembangan produk MediTea sebagai produk yang mampu menyembuhkan penyakit degeneratif yang salah satunya adalah penyakit kanker.
“Untuk MediTea ini saya akan terus kembangkan. Ini bahkan kedepanya saya akan membuat nano partikel dan harapanya ini benar benar masuk kedalam organ organ dan kemudian bisa membunuh sel sel kanker,“ jelas Djoko.
Prof Joko berharap MediTea pewujudan pengabdiannya terhadap masyarakat mengingat pendidikan selama ini dibiayai oleh negara. "Ini adalah bentuk pengabdian saya kepada negara,” ujar Joko.
Survivor Cancer & Konsultan MediTea, Andriani Primardiana menyampaikan bahwa salah satu pencetus utama dalam penyakit degeneratif yaitu penyakit Kanker adalah stres yang ditimbulkan oleh banyak orang. Sehingga membuat orang tersebut pada awalnya tidak merasakan gejala kanker, secara tiba-tiba di diagnosa kanker dan menimbulkan banyak kecemasan.
“Beda cerita kalau pasien itu tenang, dan bisa menerima segala kondisi serta senantiasa bersyukur terhadap segalanya, dari situ proses kesembuhan menjadi 50 persen karena apa? Karena pada kondisi biasa, sel kanker membelah 10 pangkat 8. Berbeda ketika kita merasa stres dan cemas, akan membelah 20 kalinya dan hal tersebut sangat berbahaya bagi kita,” kata Andriani. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Rizal Dani |
