TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Menhub RI), Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa sebanyak 18 juta orang atau sekitar 7 persen masyarakat akan tetap mudik meski ada kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 atau Idul Fitri 1442 Hijriah.
Menurut Budi, jumlah itu diketahui setelah dilakukan survei oleh Kementerian Perhubungan RI. Mereka nekat melanggar aturan yang sudah dikeluarkan pemerintah mengobati kerinduannya kepada keluarga.
Melihat fenomena ini, maka Kemenhub terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya tidak mudik di tahun 2021. Dia menggandeng kementerian terkait, juga Satgas Covid-19.
"Setelah dilakukan pelarangan, turun jadi 7 persen. Itu pun cukup banyak yaitu 18 juta. Kita, satgas, selalu ingin melakukan upaya-upaya sosialisasi tiada henti agar yang 7 persen ini turun menjadi jumlah yang lebih sedikit sehingga kita bisa me-manage dan polisi bisa melakukan penyekatan dengan berwibawa tapi humanis," kata Menteri Budi di Jakarta, Rabu (5/5/2021).
Budi juga mengungkapkan hasil survei menunjukkan bahwa daerah tujuan utama di antaranya Jawa Tengah (lebih dari 30 persen), Jawa Barat (lebih dari 20 persen), disusul kemudian Jawa Timur, Banten, Lampung hingga Sumatera Selatan.
Mereka juga diketahui mengendarai berbagai variasi moda transportasi. Salah satunya, mobil pribadi, angkutan umum, Travel Nakal, hingga nekat menggunakan sepeda motor.
"Mereka rata-rata menggunakan angkutan mobil paling banyak, setelah itu motor. Berarti para gubernur harus melakukan koordinasi dengan baik," kata Menhub RI, Budi Karya Sumadi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
