Peristiwa Daerah

Hebat! Surabaya Bisa Olah Sampah jadi Listrik

Selasa, 04 Mei 2021 - 22:17 | 56.08k
Petugas PSEL tengah bekerja mengendalikan mesin pengolah sampah menjadi energi listrik. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya for Times Indonesia)
Petugas PSEL tengah bekerja mengendalikan mesin pengolah sampah menjadi energi listrik. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya for Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kabar gembira datang dari kota Surabaya, sampah yang biasanya dianggap mengganggu ternyata bisa diolah menjadi sumber energi listrik.

Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) namanya, berdiri tepat di wilayah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya, mampu menghasilkan listrik 9 megawatt dari setiap 1.000 ton sampah per harinya.

Menurut data Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) sampah yang dihasilkan Kota Surabaya mencapai sekitar 1.500 ton per hari.

Dari berbagai jenis sampah, hanya sampah domestik atau rumah tangga yang diolah di TPS Benowo.

Sementara untuk jenis sampah seperti limbah mebel, diolah kembali di lokasi lain, seperti di galeri milik Pemkot.

"Jadi tidak semua jenis sampah masuk ke sini. Sebelum sampah masuk ke TPA Benowo itu kami pilah-pilah dulu di TPS (Tempat Pembuangan Sampah). Ada sebanyak 190 TPS di Surabaya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Anna Fajriatin.

Pembangunan PSEL Benowo dimulai sejak tahun 2012 dengan menggandeng kerjasama PT. Sumber Organik (SO).

Saat itu proses mengolah sampah menjadi listrik masih menggunakan metode Landfill Gas Power Plant.

"Dengan metode ini, PSEL mampu menghasilkan energi listrik 2 megawatt dari 600 ton sampah per hari," papar Anna.

PSEL-2.jpg

Seiring berjalannya waktu di tahun 2015, Pemkot yang bekerja sama dengan PT. Sumber Organik ini mulai menggunakan metode Gasification Power Plant untuk mengolah sampah menjadi listrik.

Target awalnya, di tahun 2020 melalui metode ini sudah dapat mengolah sampah menjadi listrik.

Namun, karena adanya pandemi Covid-19, sehingga proses komisioning atau pengujian oleh tim ahli dari luar negeri mundur dilakukan.

"Sebetulnya targetnya tahun 2020, tapi karena kondisi Covid-19 sehingga untuk komisioning dengan mendatangkan tim ahli dari luar negeri ke Indonesia jadi mundur. Alhamdulillah tanggal 10 Maret 2021 kemarin sudah proses. Jadi sudah bisa menghasilkan listrik 9 megawatt dari setiap 1.000 ton sampah per hari," ungkap dia.

Ia menyebut, bahwa listrik yang dihasilkan dari pengolahan sampah ini kemudian menjadi kewenangan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Sebab, PT. Sumber Organik yang bekerjasama dengan PLN terkait listrik yang dihasilkan tersebut.

Sementara Pemkot sendiri, bekerja sama dengan PT Sumber Organik dengan konsep 'Bangun Guna Serah' (Built Operate and Transfer) selama 20 tahun.

"Jadi nanti tahun ke 20 atau di tahun 2032, semua (alat) ini menjadi milik pemkot dengan kondisi 85 persen. Artinya, mesinnya, semua peralatan pengolahan sampah ini dalam kondisi baik dan menghasilkan listrik dalam kondisi baik," urai Anna.

Secara sederhana, ia menjelaskan bagaimana metode Gasification Power Plant ini mampu mengolah sampah menjadi listrik.

Pertama, sampah yang telah ditimbang akan dimasukkan Waste Pit atau proses pemilahan.

PSEL-3.jpg

Kemudian, sampah itu diayak menggunakan crane seperti capit dan dimasukkan ke dalam boiler.

Nah, di dalam boiler itulah proses pembakaran dilakukan.

Metode ini pun terbilang lebih cepat dibanding sebelumnya, Landfill Gas Power Plant.

"Jadi melalui Gasification ini per hari minimal 1.000 ton sampah yang diolah menjadi listrik. Dan mesin ini bekerja selama 24 jam tidak berhenti. Tapi memang dalam 1 tahun itu ada beberapa hari masa pemeliharaan, jadi saat itu mesin berhenti tidak beroperasi sama sekali, supaya tidak rusak," paparnya.

Anna menambahkan, bahwa PSEL Benowo ini bakal menjadi pilot project proyek strategis nasional.

Sebab, di Indonesia baru pertama kali instalasi pengolahan sampah terbesar menjadi listrik dilakukan.

"Jadi ini Insyaallah bakal menjadi pilot project nasional," katanya.

PSEL Benowo Surabaya ini akan diresmikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (6/4/2021).

Maka pihaknya kini tengah disibukkan untuk mempersiapkan hal tersebut.

Selain dihadiri Presiden Jokowi, peresmian Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik di Surabaya ini rencananya juga bakal dihadiri beberapa Menteri. Di antaranya, Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) RI, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, hingga Menteri Sosial RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES