Kesehatan

Shalat Tarawih, Aktivitas Fisik yang Disarankan Bagi Penderita Diabetes Melitus Selama Ramadan

Rabu, 05 Mei 2021 - 04:33 | 62.32k
Warga yang sedang melaksanakan Salat Tarawih di bulan Ramadan. (dok/TIMES Indonesia)
Warga yang sedang melaksanakan Salat Tarawih di bulan Ramadan. (dok/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Melakukan aktivitas fisik sangatlah penting bagi penderita Diabetes Melitus supaya bisa merangsang sensitif dari insulin maupun kerja insulin itu sendiri. Bagi penderita Diabetes Melitus sangat disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik saat berpuasa.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Dr. Soegiri Lamongan dr. Diah Maya Sari menyarankan agar penderita Diabetes Melitus tidak melakukan aktivitas fisik saat berpuasa karena beresiko terjadinya hipoglikemia atau penurunan gula darah.

“Aktivitas fisik saat berpuasa akan mengakibatkan resiko terjadinya hypoglikemia (penurunan gula darah) bagi penderita Diabetes Melitus bahkan sampai dehidrasi,” ujar dr. Diah Maya Sari, Selasa (04/05/2021).

Jadi bagi penderita Diabetes Melitus, kata dr. Diah Maya Sari, lebih disarankan melakukan aktivitas fisik setelah berbuka puasa. Selain untuk merangsang sensitif dari insulin maupun kerja insulin itu sendiri, menurutnya, juga merangsang otot kaki.

“Makanya sangat penting sekali merangsang otot kaki setiap harinya dengan melakukan senam kaki. Pada prinsipnya untuk menjaga kesehatan,” katanya.

Kalau membahas senam kaki sebagai aktivitas ringan, ungkap dr. Diah sapaan Diah Maya Sari, di RSUD Dr Soegiri Lamongan memiliki perkumpulan bagi penderita Diabetes Melitus untuk melakukan olahraga ringan.   

“Namanya Pedia Giri. Diperkumpulan ini ada program senam bagi penderita diabetes untuk menjaga kesehatan mereka. Kebetulan pergerakannya berbeda dengan senam pada umumnya,” akunya.  

Namun karena saat ini masih masa pandemi, jelas dr. Diah, untuk sementara waktu mereka harus melakukan senam tersebut di rumah masing-masing.

“Kaitannya dengan protokol kesehatan (prokes), saat ini mereka harus olahraga ringan di rumahnya masing-masing. Tapi rencananya akan kita programkan senam online selama masa pandemi ini,” ucapnya.

Dokter Spesialis Dalam RSUD Dr Soegiri Lamongan mengatakan, selain senam ada juga hal yang perlu diperhatikan bagi penderita Diabetes Melitus setelah bangun tidur.

“Bangun tidur, jangan langsung cepat-cepat pergi. Mereka kami sarankan untuk tidak mengabaikan kakinya saat bangun tidur, apakah terlihat perubahan warna maupun bentuk. Supaya bisa diantisipasi lebih dini jika ada gejala lebih lanjut,” tutur dr. Diah Maya Sari menghimbau penderita Diabetes Melitus untuk salat tarawih sebagai aktivitas ringan selama puasa Ramadan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES