M16 Minta Pemprov NTB Perhatikan Cagar Budaya, Ini Alasannya
TIMESINDONESIA, MATARAM – Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 berharap Pemprov NTB bekerjasama dengan Pemerintah kabupaten/kota se-NTB untuk dapat mengintensifkan pelacakan dan penggalian benda-benda cagar budaya maupun situs purbakala peninggalan khas NTB.
Hal ini agar keberadaan tatanan sosial dan budaya masa lalu bisa terungkap secara komprehensif melalui temuan-temuan arkeologi maupun artefak masa lalu tersebut.
"Untuk itu Pemda NTB perlu secara serius dan fokus untuk menemukan kembali kisah sejarah masa lalu NTB lewat peninggalan arkeologi supaya ada fakta-fakta empirisnya," kata Direktur M16 Bambang Mei Finarwanto, di Mataram, Selasa (4/5/2021).
Pria yang akrab disapa Didu ini berpendapat, beberapa lokasi di NTB diduga kuat mengandung peninggalan artefak masa lalu yang dapat membuka tabir kisah sejarah peradaban masa silam di NTB.
Pasalnya, dari dulu NTB dikenal sebagai salah satu wilayah yang dikenal kaya akan peninggalan benda benda sejarah maupun pra sejarah. "Buktinya banyak sekali penggemar atau kolektor benda benda antik khas NTB," ucapnya.
Untuk itu ke depan, Didu meminta Pemprov NTB perlu membuat stategi planning dan roadmap yang jelas mengintensifkan pelacakan dan penggalian situs-situs purbakala dan peninggalan sejarah masa lalu yang terkubur dibumi Sunda Kecil ini.
"Pameran atau expo benda-benda bersejarah khas NTB perlu diagendakan secara rutin yang dikemas dengan baik untuk menarik pengunjung," katanya.
Sementara, Sekretaris Umum M16 menilai, ekpektasi dan perhatian pemerintah daerah di NTB terhadap dunia kepurbakalaan belum terlalu menonjol. Hal ini ditandai dengan minimnya penemuan benda benda purbakala di NTB.
"Untuk menarik minat warga terhadap benda benda purbakala perlu dimasifkan dan dikampanyekan penemuan terbaru benda purbakala maupun cagar budaya oleh Pemprov NTB. Tentunya juga harus disertai dengan narasi tentang asal usul peninggalan pra sejarah tersebut," ujarnya pria yang juga Ketua Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |