Ekonomi

Sebulan Masuk Toko Modern, Apa Kabar Produk UMKM Lamongan?

Selasa, 04 Mei 2021 - 15:34 | 45.94k
Pegawai Alfamart menunjukkan salah satu produk UMKM Lamongan. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Pegawai Alfamart menunjukkan salah satu produk UMKM Lamongan. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Satu bulan yang lalu sebagian produk Usaha Mikro Kecil Menengah di Kabupaten Lamongan (UMKM Lamongan) mulai masuk dan dipasarkan di toko modern Alfamart dan Indomaret. Lalu bagaimana kabar produk-produk tersebut saat ini?

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan, Muhammad Zamroni mengungkapkan, produk UMKM yang dipasarkan di toko modern ternyata mendapat respon cukup baik dari konsumen.

"Kalau saya melihat respon dari pembeli, ya bagus, dalam artian bahwa ternyata produk UMKM kita ternyata juga mampu bersaing dengan produk lain," kata Zamroni, Selasa (4/5/2021).

Zamroni mengaku telah meninjau ke sejumlah toko modern dan hasilnya produk UMKM begitu diminati. Bahkan di beberapa toko juga telah dilakukan pengetikan ulang.

"Kalau saya lihat, kemarin di beberapa titik dia (produk UMKM Lamongan) bisa bersaing. Kadang orang-orang memang tertarik dengan produk yang lokalan gitu," tuturnya.

Menurut Zamroni hampir semua jenis produk UMKM Lamongan yang dipasarkan di toko modern begitu diminati konsumen, mulai dari makanan ringan hingga minuman.

"Biasanya yang banyak itu seperti emping melinjo, keripik pangsit, emping jagung, termasuk kopi rempah itu juga," ujarnya.

Melihat respon yang cukup baik dari konsumen, Zamroni optimistis ke depannya produk UMKM bakal memiliki masa depan yang cerah.

"Menurut saya ke depannya cukup bagus, dan perlu kita dorong keberanian juga dari temen-teman UMKM, kalau tidak dimulai dengan seperti ini, nanti teman-teman UMKM susah naik kelas istilahnya," tuturnya.

Zamroni berharap para pelaku UMKM terus menjaga atau bahkan meningkatkan kualitas produk, agar dapat menjaga konsistensi di pasaran.

"Mereka (pelaku UMKM Lamongan) harus bisa menilai barangnya sendiri itu layak dijual di situ (toko modern) atau tidak. Kan tidak semuanya bisa masuk, kadang karena keterbatasan dari packaging-nya. Terus juga harganya harus bisa bersaing, jangan kemudian karena sudah masuk toko modern, kemudian harganya dinaikkan. Jadi harganya harus bisa bersaing dengan produk pabrikan," ucap Zamroni. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES