Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Lailatul Qodar

Selasa, 04 Mei 2021 - 10:02 | 86.65k
Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.
Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

TIMESINDONESIA, MALANGKENIKMATAN lain yang juga diberikan Allah swt dalam bulan Ramadhan itu adanya lailatul qodar, sahabat ngopi pagi. Malam yang dalam salah satu ayat Al Qur’an ditegaskan oleh Allah swt lebih baik dari seribu bulan atau kurang lebih delapan puluh tiga tahun tiga bulan tiga hari tiga jam tiga menit dan tiga detik. Melebihi rata rata umur manusia di dunia ini. Rasulullah saw umurnya juga enam puluh tiga tahun.

Dalam bahasa matematis, bisa berarti seseorang yang mendapatkan anugerah bertemu dengan malam yang disebut lailatul qodar, akan mendapatkan kebaikan dan keberkahan melebihi kemungkinan umurnya di dunia ini. Sungguh kenikmatan yang tiada tara, meski nikmat ini tidak bisa dihitung dengan teori matematika. Bisa jadi keberkahan dan kebaikan yang diperoleh justru lebih besar atau lebih kecil, karena Allah swt jualah yang maha mengetahui dan memutuskan.

Atas kenikmatan ini, kemudian semua orang berusaha mengejarnya. Bahkan ada juga yang menggunakan cara cara praktis dengan mencegat di hari hari yang kemungkinan besar bisa bertemu dengan lailatul qodar. Kita bisa lihat model ini, saat hari hari memasuki sepuluh hari terahir bulan Ramadhan, masjid dan musholla menjadi lebih ramai. Bisa jadi, ini semua menyesuaikan dengan sabda Rasulullah saw yang telah memberikan perkiraan waktu sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori “Carilah malam lailatul qodar dari sepuluh hari terahir Ramadhan”.

Namun demikian, bukan berarti pasti di hari itu malam lailatul qodar datang. Allah swt lah yang memutuskan kapan datang dan siapa saja yang dapat bertemu dengannya. Hanya yang beruntunglah yang memperoleh keberkahan. Mereka adalah orang pilihan yang berbuat baik tanpa batas waktu dan beribadah hanya semata karena Allah swt.

Rasulullah saw juga mengajarkan bagaimana ummat Islam selalu memanjatkan doa “Allohumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fuanni (Ya Allah. Sesungguhnya engka maha pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku (HR Tirmidzi, Ibnu Majah).

Jika amal kebaikan dan ibadah sudah dilakukan, dan kemudian doa juga sudah dipanjatkan, maka saatnya menunggu ketentuan Tuhan Allah swt memberikan keputusan. Semoga kita bisa ditaqdirkan bertemu dengan lailatul qodar dengan wasilah setiap amal yang kita lakukan dalam setiap nafas kehidupan. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ???

***

*) Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES