Peristiwa Daerah

Zona Oranye, Pemkab Bandung Tidak Gelar Upacara Hardiknas

Senin, 03 Mei 2021 - 20:57 | 15.73k
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat Peringatan Hardiknas di Gedung Moch Toha, Soreang Senin (3/5/21).(FOTO: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat Peringatan Hardiknas di Gedung Moch Toha, Soreang Senin (3/5/21).(FOTO: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNGPemkab Bandung tidak menggelar upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional 2021, melainkan di ruangan tertutup secara minimalis. Selain dihadiri para kepala perangkat daerah dan jajaran struktural Dinas Pendidikan, acara juga diikuti 31 kecamatan secara virtual. Hal itu dikarenakan Kabupaten Bandung kembali masuk zona oranye risiko sedang Covid-19. 

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, akan terus berupaya bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) untuk meningkatkan status zonasi tiap-tiap wilayah.

“Zona yang masih orange kita tingkatkan statusnya jadi kuning, dari kuning kita tingkatkan jadi hijau. Tentunya ini harus melalui upaya-upaya. Jelang Idul Fitri ada 8 wilayah yang diberlakukan PPKM mikro. Insya Allah nanti tren risikonya menurun,” ujar Bupati Bandung usai mengikuti acara Peringatan Hardiknas, Senin (3/5/21).

Peringatan Hardiknas

Kunci penurunan risiko penyebaran Covid-19, kata bupati, tidak lain adalah meningkatkan kedisiplinan menjaga protokol kesehatan (prokes) 5 M. Yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Ia juga menekankan kepada satuan tugas (satgas) tingkat kecamatan dan desa, untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat. “Tidak ada kata lelah, kita harus selalu semangat dan berjuang untuk bangkit memperbaiki dan memulihkan ekonomi masyarakat kita, khususnya di Kabupaten Bandung,” ajak Bupati Dadang Supriatna.

Pada momen Hardiknas dengan tema 'Senantiasa Bergerak Mewujudkan Merdeka Belajar' itu, Dadang berharap, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa secepatnya dilaksanakan. 

“Ada beberapa persiapan. Walaupun sudah zona kuning atau hijau, saya kira mekanisme pengurangan jumlah siswa sesuai kapasitas ruangan harus tetap dilakukan. Misalnya, yang biasa 42 siswa per ruangan, dikurangi jadi 21 siswa per ruangan,” harap Kang DS.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bandung Juhana menambahkan, untuk persiapan PTM sebanyak 73 persen dari seluruh guru yang ada di bawah naungan Disdik, telah menerima vaksinasi.

“Kami optimis tahun pelajaran baru nanti kami sudah siap. Namun selain persiapan itu, ada tiga hal yang harus diperhatikan. Yaitu regulasi, kesiapan sekolah dan status zonasi,” tutur Kadisdik.

Regulasinya, urai Juhana, cukup kompleks karena harus mengikuti Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri. Dari sisi kesiapan harus meliputi, antara lain kesiapan sekolah, desain pembelajaran, sarana prasarana, vaksinasi, pola ajar, siswa dan orang tua siswa.

Dan terakhir status zonasi, kesiapan sebagus apapun, kata Juhana, PTM tidak bisa dilakukan dalam wilayah rawan. “Kita tetap fokus, bahwa pertimbangannya adalah kesehatan lahir bathin siswa dan guru,” kata Kepala Disdik Pemkab Bandung.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES