Peristiwa Nasional MPR Rumah Kebangsaan

Lestari Moerdijat: Program Pendidikan Harus Disesuaikan Agar Adaptif saat Pandemi

Senin, 03 Mei 2021 - 21:33 | 22.69k
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam Diskusi Empat Pilar MPR RI bertema Hardiknas dan Tantangan Merdeka Belajar di Tengah Pandemi. (FOTO: Dok. MPR RI).
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam Diskusi Empat Pilar MPR RI bertema Hardiknas dan Tantangan Merdeka Belajar di Tengah Pandemi. (FOTO: Dok. MPR RI).
FOKUS

MPR Rumah Kebangsaan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menilai sejumlah program Pendidikan Nasional harus segera dilakukan asesmen menyeluruh agar terjadi penyesuaian terhadap kondisi aktual masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.

"Program Merdeka Belajar memang harus kita gaungkan, namun harus dilakukan juga sejumlah penyesuaian dengan perkembangan kondisi pandemi yang kita hadapi saat ini," ucap Lestari.

Rerie sapaan akrabnya mengatakan itu saat menjadi narasumber dalam Diskusi Empat Pilar MPR RI bertema Hardiknas dan Tantangan Merdeka Belajar di Tengah Pandemi, yang digelar Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerja sama dengan Biro Humas dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR RI, Senin, (3/5/2021).

Menurut Rerie, gagasan dan gerakan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek sebaiknya melakukan refocusing terhadap beberapa isu antara lain, infrastruktur dan teknologi; Kebijakan, prosedur dan pendanaan, kepemimpinan, masyarakat dan budaya serta kurikulum, pedagogi dan asesmen. 

Refocusing sejumlah isu itu, jelas Rerie dimaksudkan untuk melihat kebutuhan masing-masing ranah yang harus disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya bisa ditangani.

Empat fokus program Merdeka Belajar, menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu harus segera mendapat prioritas, terutama dalam mendorong proses belajar yang produktif dan berkesinambungan. 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), ujar Rerie, harus secepatnya membuat katagori proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) berdasarkan beberapa klasifikasi. Seperti daerah mana saja yang memiliki infrastruktur dan teknologi paling kuat, sedang dan lemah dalam hal jaringan.

Secara umum, tegasnya, masalah yang dihadapi sektor pendidikan nasional saat ini terkait faktor geografis, tata kelola dan regulasi di masa pandemi ini.

Sehingga, tambah Rerie, harus ditemukan cara-cara baru untuk menentukan proses pembelajaran yang tepat dalam kondisi pandemi ini. 

Karena sektor pendidikan, imbuh Rerie, termasuk sektor yang paling terdampak saat ini, sekitar 60 juta pelajar terpaksa melakukan pembelajaran jarak jauh.

Kondisi tersebut, sudah berjalan lebih dari satu tahun dan kita menghadapi ancaman learning loss karena pengetahuan yang sudah dikuasai para pelajar hilang karena pola belajar yang berubah.

Oleh karena itu, Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mendorong sejumlah program Pendidikan Nasional untuk segera dilakukan asesmen menyeluruh agar terjadi penyesuaian terhadap kondisi aktual masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES