Glutera News

8 Tanda Mulai Berkurangnya Rasa Bersyukur

Senin, 03 Mei 2021 - 21:00 | 1.02m
(FOTO: Glutera News)
(FOTO: Glutera News)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Syukur, merupakan sebuah kata yang mudah diucapkan, tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Seringkali kita sebagai makhluk ciptaannya lupa akan kenikmatan yang diberikan. Segala nikmat yang melekat dalam diri kita merupakan nikmat besar yang seharusnya perlu kita syukuri setiap harinya. Kalaupun kita bersyukur dari bangun tidur sampai tidur kembali mungkin kita tidak akan mampu untuk mensykuri satu nikmat saja dari salah satu tubuh kita.

Rasa syukur bisa jadi kunci kebahagiaan yang sayangnya tidak semua orang menerapkannya. Sebagian bahkan tidak sadar apa yang ia lakukan sehari-hari justru mencerminkan tanda ia kurang bersyukur, seperti delapan hal di bawah ini.

1. Membandingkan diri dengan orang lain

Apa yang kita lihat belum tentu yang sebenarnya. Bisa jadi ada seseorang rela makan hanya sehari sekali demi ponsel baru yang ia pamerkan di sosial media. Tapi kita hanya lihat enaknya saja, kan?

Membandingkan diri dengan kelebihan orang lain hanya akan menumbuhkan rasa iri dan lupa ada begitu banyak karunia yang telah kita terima. Setiap orang punya jalan hidup masing-masing termasuk soal materi, fisik, kesehatan, karier, keluarga, dan banyak aspek lainnya.

2. Sering mengeluh

Orang yang tak pandai bersyukur biasanya akan mengeluhkan banyak hal bahkan se-simple bilang "Duh..." saat pekerjaan lagi berat-beratnya. Atau bilang "Yah..." waktu kenyataan gak berjalan sesuai keinginan. Padahal hanya rintangan kecil dan banyak orang di luar sana yang ingin berada di posisi mereka namun belum punya kesempatan.

3. Sering memperhatikan kekurangan diri dibandingkan kemampuan diri

Minder dan rendah diri adalah salah satu tanda seseorang kurang bersyukur. Padahal setiap orang tentu dibekali kemampuan dan keterampilan spesial, tapi karena hanya fokus pada kekurangan diri saja bakat tersebut akhirnya terpuruk.

Sadar akan kekurangan diri sendiri memang bagus, tapi jangan sampai jadi hambatan dan muncul penyesalan. Cobalah lebih peka terhadap kelebihan yang kamu punya dan bersyukur karena telah mendapatkannya.

4. Selalu merasa berjuang

Waktu menghadapi sebuah masalah, banyak orang merasa bahwa hidupnya yang paling sengsara dan tidak ada orang yang bisa mengerti keadaannya. Padahal ada sahabat, keluarga, atau bahkan pasangan yang siap membantu dan memberi dukungan saat ia terbuka tentang masalahnya.

5. Melihat suatu kejadian secara pesimis

Sebuah keadaan akan ditentukan berdasarkan bagaimana seseorang melihat perkara. Jika hanya fokus pada hal negatifnya saja, kita tidak akan pernah belajar dan mendapatkan hikmah di baliknya. Ia hanya menganggap suatu tragedi sebagai kemalangan yang menyesakkan dan menyengsarakan.

6. Merasa lebih banyak kehilangan daripada menerima

Melihat sebuah cobaan dari sisi positifnya akan membuat kita makin bersyukur dan kuat menghadapinya. Rasa kurang bersyukur akan membuat sisi positif ini tergerus sikap pesimis yang membuat seseorang merasa dirugikan.

7. Sering berlarut-larut dalam penyesalan

Kita tidak akan pernah tahu ada hikmah di balik masalah jika selalu membawa-bawa penyesalan. Padahal sedalam apa pun rasa sesalmu tak akan mengubah apa yang sudah terjadi. Waktu tidak akan terulang kembali, tapi kita bisa kehilangan lebih banyak waktu untuk menyesali ketimbang memperbaiki.

8. Merasa kurang dari apa yang sudah diterima

Banyak orang menginginkan kehidupan seperti dia. Namun dianya sendiri merasa kurang. Selalu melihat kehidupan diatasnya tanpa pernah coba melihat kondisi sekitarnya. Setiap kali kita mau bersyukur dari apa yang sudah diperoleh, kenikmatan dan kebahagiaannya akan selalu menyertai.

Segala hal itu bisa disyukuri, tergantung cara kita memandangnya. Semoga mulai hari ini kamu lebih mensyukuri segala hal yang terjadi dalam hidup.

Jika kita mau jujur, apakah kita pantas menyebut diri ini sebagai manusia yang sangat jarang memanjatkan rasa syukur?. Bukankah jika sedikit saja nikmat ini dicabut, maka manusia itu tidak berdaya sama sekali. Apakah lidah mampu berfungsi jika aliran darah tak mengalir, bukankah saat sakit makanan yang nikmat akan terasa hambar? 

Lalu kenapa kita condong sulit untuk bersyukur? Yang menghambat kita untuk tidak bersyukur adalah ketidakmampuan kita untuk melihat sisi positif dalam hidup dari hal-hal kecil yang sebenarnya besar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES