Pendidikan

UB Tetapkan Kuliah Tatap Muka Semester Depan, Ini Ketentuannya

Senin, 03 Mei 2021 - 19:04 | 81.34k
Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS saat ditemui awak media. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS saat ditemui awak media. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) akhirnya memutuskan untuk melaksanakan kuliah tatap muka terbatas atau luring pada semester depan (ganjil). Tapi, ada beberapa syarat dan ketentuan yang berlaku.

Yakni, hanya untuk mahasiswa mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 atau mahasiswa semester 1 dan 3 serta mahasiswa yang sedang menyusun Tugas Akhir. Sedangkan untuk kuota mahasiswa yang bisa masuk kelas, tetap diatur melalui pembatasan jumlah mahasiswa.

Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS mengatakan bahwa banyak laporan yang masuk kepadanya permintaan baik dari mahasiswa, orang tua mahasiswa dan dosen karena alasan rindu pembelajaran di kampus.

"Semua kepingin luring. Pusat itu bilang sunnah, artinya menganjurkan tapi tidak wajib. Diserahkan kepada masing-masing kampus," kata Nuhfil, Senin (3/5/2021).

Meskipun demikian, ada banyak ketentuan dan aturan yang mau tidak mau wajib diterapkan. Semua diminta untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Dalam pengambilan kebijakan ini, ia menegaskan pihaknya sangat berhati-hati dengan beberapa pertimbangan dan diskusi panjang.

Dari hasil diskusi itu, UB mengambil sikap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka pada semester ganjil tahun 2021.

Pertimbangan pertama, kata Rektor, melihat sejauh mana level kasus Covid-19. Sedangkan kasus Covid-19 cenderung fluktuatif.

Kedua, UB sendiri memiliki 68 ribu mahasiswa. Jika semua mahasiswa datang ke Kota Malang dan masuk kampus, tentu akan sulit untuk menghindari lonjakan kerumunan massa.

Pertimbangan selanjutnya adalah penanganan atau mitigasi saat mahasiswa beraktivitas di kampus dan di luar kampus atau di tempat kost masing-masing.

Ia meminta kepada mahasiswa yang melaksanakan kuliah luring, tidak hanya menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di lingkungan kampus saja. Tapi juga menjaga ketat saat berada di luar kampus.

"Dengan pertimbangan itu, maksimal 25 persen yang boleh masuk. Angkatan 2020 dan 2021 atau semester 1 dan semester 3 yang boleh masuk," ujarnya.

Sebab, lanjut Nuhfil, banyak mahasiswa dan orang tua mahasiswa yang belum pernah merasakan kuliah tatap muka, mereka datang ke Malang hanya untuk melihat kampusnya.

"Akhirnya diputuskan, yang belum pernah ke kampus dulu didahulukan," imbuhnya.

Nuhfil lanjut menjelaskan, ketentuan lainnya adalah pembatasan kuota ruang kuliah yang dibatasi maksimal 50 persen saat berada di ruang kelas.

Selain itu, waktu kuliah tatap muka juga dibatasi sebanyak 50 persen dari total durasi pertemuan. Misalnya, kelas berlangsung selama 2 jam, materi tatap muka hanya disampaikan selama 1 jam.

"Kuliahnya dengan model project base sehingga kerumunan bisa terjaga dan tetap menjaga standar UTBK sebagai referensi yang pernah dilakukan di UB yang telah dijamin aman," bebernya.

Ia menerangkan akan terus berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terkait pelaksanaan dan perkembangan kondisi Covid-19.

Penting untuk diketahui, bahwa pelaksanaan kuliah tatap muka terbatas sifatnya wajib bagi mereka yang memenuhi syarat di atas. Namun, mahasiswa harus mendapatkan persetujuan dari orang tuanya.

Persiapan yang telah dilakukan UB saat ini salah satunya adalah program vaksinasi kepada dosen dan karyawan UB yang semuanya telah mendapatkan vaksin Covid-19.

"Nanti kita pastinya simulasi dulu. Kita juga punya pengalaman saat pelaksanaan UTBK ya," terangnya.

Terkait pelaksanaan kuliah tatap muka terbatas di UB ini tetap memperhatikan perkembangan kasus Covid-19. Jika kedepannya ada peningkatan kasus atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di Universitas Brawijaya, pihaknya dengan tegas langsung memutus dan mencabut aturan ini demi keamanan dan keselamatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES