Peristiwa Nasional

Soal Larangan Mudik, Doni Monardo: Tak Boleh Ada Pejabat Berbeda Narasi dengan Pusat

Senin, 03 Mei 2021 - 17:42 | 27.78k
Sebagian masyarakat masih terlihat melakukan mudik lebaran. Salah satu yang terpantau di Terminal Tanjung Priok Jakarta Utara. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)
Sebagian masyarakat masih terlihat melakukan mudik lebaran. Salah satu yang terpantau di Terminal Tanjung Priok Jakarta Utara. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan, setelah Presiden RI Joko Widodo mengumumkan kebijakan larangan mudik, masih terdapat tujuh persen responden yang tetap akan melakukan mudik.

“Sebelum Ramadan pun sudah ada yang kembali ke kampung halaman untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Sehingga kalau kita lihat, hampir semua provinsi di Pulau Sumatra mengalami kenaikan kasus, baik kasus aktif dan juga menurunkan angka kesembuhan serta meningkat sejumlah provinsi angka kematiannya,” katanya, Senin (3/4/2021).

Untuk itu, Doni mengingatkan seluruh komponen di daerah untuk segera melakukan upaya pengetatan dan pencegahan mobilitas masyarakat terkait dengan implementasi kebijakan pelarangan mudik yang telah diputuskan oleh pemerintah.

“Khususnya kepada seluruh pejabat di Pulau Sumatra untuk betul-betul melakukan evaluasi secepat mungkin, jangan sampai terlambat. Karena ketika terlambat melakukan pengetatan dan melakukan langkah-langkah untuk pencegahan, maka kasus eksponensial ini akan tidak terkontrol,” ujarnya.

Ia mengatakan, keputusan pelarangan mudik Hari Raya Idulfitri 2021 diambil pemerintah setelah melalui berbagai macam pertimbangan, masukan, serta data yang dikumpulkan selama satu tahun terakhir.

“Bapak Presiden sudah beberapa kali menegaskan tentang ketentuan mudik, yaitu dilarang mudik. Sehingga keputusan dilarang mudik ini mohon kiranya narasinya adalah narasi tunggal, tidak boleh ada pejabat manapun yang berbeda narasinya dari narasi pusat,” katanya.

Doni juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung pelaksanaan kebijakan larangan mudik ini yang diterapkan untuk mencegah lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang kerap terjadi setelah libur panjang ini.

“Tidak cukup hanya pemerintah saja yang mengajak larangan mudik, tetapi kita juga mengajak kepada orang tua, keluarga yang ada di kampung halaman untuk juga mau menyampaikan pesan jangan dulu kembali ke kampung halaman, jangan dulu liburan di kampung, jangan Lebaran di kampung,” ucapnya.

Dengan tidak mudik, akan membantu upaya pengendalian pandemi sekaligus menyelamatkan bangsa Indonesia. “Dengan bersabar kita bisa menyelamatkan banyak orang, baik diri kita sendiri, keluarga kita dan juga menyelamatkan bangsa kita,” ujar Doni Monardo soal larangan mudik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES