Peristiwa Daerah

Pengunjung Meningkat, Swalayan di Probolinggo Perketat Prokes

Senin, 03 Mei 2021 - 17:11 | 35.03k
Peningkatan pengunjung mulai terjadi di sejumlah swalayan. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Peningkatan pengunjung mulai terjadi di sejumlah swalayan. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Jelang lebaran 2021, lonjakan pengunjung mulai nampak di sejumlah swalayan dan pusat perbelanjaan di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Antisipasi penularan covid-19 kluster perbelanjaan, pengelola memperketat protokol kesehatan.

Seperti yang terjadi di Karunia Damai Sejahtera (KDS) Kota Probolinggo. Sejak Jumat pekan lalu, lonjakan pengunjung sudah terjadi.

Setelah sempat mati suri karena pandemi covid19. Ribuan pengunjung datang dari berbagai daerah di Probolinggo dan sejumlah perbatasan. Seperti Besuki, Kabupaten Situbondo dan Nguling, Kabupaten Pasuruan.

swalayan bPengelola sediakan ruang tunggu agar pengunjung tidak membludak di dalam area belanja. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

Mencegah adanya kluster perbelanjaan, pihak pengelola memperketat pelaksanaan protokol kesehatan. Seperti cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, memakai masker dan menjaga jarak.

"Jadi kami sediakan juga tenda di luar gedung, sebagai lokasi tunggu kerabat atau pengantar pengunjung yang hendak belanja. Sehingga di dalam swalayan, tidak berjubel," kata Manajer Store Area KDS, Sri Lestari, Senin (3/5/2021).

Tak hanya itu, di dalam area swalayan dan tempat pakaian pun, ada security yang patroli. Mengingatkan pengunjung untuk selalu mengenakan masker. Jika tidak memakai masker, maka akan diberikan secara gratis.

Peningkatan pengunjung ini membuat sejumlah pernak-pernik lebaran, seperti kue dan sirup, kehabisan stok. Hal itu karena memang stok kue lebaran dan sejumlah merk sirup mengurangi jumlah produksi karena pandemi covid19 yang melanda dua tahun terakhir.

"Tapi peningkatan kali ini tidak terlalu signifikan. Dibanding dengan tahun sebelum pandemi. Tapi karena stok dari pabrik memang sedikit, ya habis juga barangnya itu," imbuhnya.

Tak hanya pernak-pernik lebaran saja yang habis. Stok pakaian impor, pakaian anak dan sejumlah produk bran lokal juga menipis karena untuk meminta barang yang ada dari distributor, tidak bisa cepat datang.

Sejauh ini, tingkat kunjungan ke swalayan masih terus terjadi. "Tapi di sini ini biasanya terbalik. Saat pertengahan hingga akhir, biasanya justru pengunjung landai," sebutnya.

Namun antisipasi lonjakan pengunjung tetap dilakukan. Terutama pada jelang akhir Ramadan di mana ada tradisi lokal dari masyarakat Pulau Gili Ketapang, untuk berbondong-bondong belanja dengan sanak saudaranya pada malam 27 Ramadan.

Peningkatan pengunjung swalayan ini tak hanya terjadi di KDS saja. Melainkan sejumlah toko dan swalayan lain, di sepanjang jalan dr. Soetomo, Kota Probolinggo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES