Peristiwa Daerah

Ini Dia Lima Taktik Kelabuhi Polisi agar Lolos Penyekatan Mudik Lebaran

Senin, 03 Mei 2021 - 17:02 | 126.61k
Polisi Banyuwangi melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan-kendaraan di titik-titik penyekatan mudik lebaran 2021. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Polisi Banyuwangi melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan-kendaraan di titik-titik penyekatan mudik lebaran 2021. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Beragam jurus dan taktik digunakan warga untuk mengelabuhi petugas penyekatan larangan mudik lebaran tahun 2021.

Pantauan TIMES Indonesia di pelabuhan Ketapang dan pintu masuk Kalibaru Banyuwangi, ada 5 cara paling sering digunakan masyarakat untuk mengelabuhi polisi.

Selain menggelitik, ada pula cara-cara nyeleneh yang digunakan warga perantau ini. Salah satunya dengan memesan tiket bus, namun yang naik justru bukan orangnya, melainkan sepeda motornya.

polisi b

Berikut lima taktik mudik paling populer yang ditujukan guna mengelabuhi petugas di Banyuwangi hasil survei TIMES Indonesia pada Senin (3/5/2021).

1. Mudik awal

Cara ini paling sering digunakan warga saat ini. Agar terhindar dari kebijakan putar balik penyekatan mudik lebaran, sejumlah warga perantau memilih untuk pulang kampung jauh hari sebelum peraturan tersebut berlaku.

Gelombang mudik besar-besaran tentunya terjadi pada lebaran tahun ini. Paling umum, mereka menggunakan dalih berwisata atau liburan. Padahal tujuan utama pemudik tersebut yakni untuk pulang ke kampung halaman.

Warga perantauan yang notabene bukan pekerja kantoran, memilih untuk mengambil cuti atau libur lebih awal. Biasanya, kamuflase mudik ini dilakukan dalam dua kali perjalanan. Alasannya sederhana, agar perjalanan mereka tidak terkesan mudik.

2. Nyamar asisten sopir

Cara ini memang biasa digunakan namun hanya untuk kalangan tertentu. Rata-rata, mereka yang memilih cara ini adalah yang bekerja di tempat pengiriman barang. Cara yang satu ini mudah sekali diketahui oleh petugas. Di pelabuhan Ketapang Banyuwangi, polisi berhasil memergoki pemudik yang menggunakan cara yang satu ini.

3. Nyamar jadi kurir paketan

Cara ini lumayan ngetren digunakan para pemudik. Pada pintu penyekatan Banyuwangi-Jember, banyak pemudik yang mengaku sebagai kurir jasa pengiriman barang. Mereka berdalih sedang dalam pekerjaan mengantarkan barang.

Namun anehnya, saat petugas melakukan pemeriksaan, tidak ditemukan satupun barang atau paket yang akan diantar kepada calon penerima. Justru, pemudik dengan trik ini malah membawa ransel besar berisi pakaian dan barang-barang pribadi.

4. Nyamar jadi ojek online

Tak ada rotan akar pun jadi, nggak bisa mudik pakai alasan bekerja pun mungkin dilakukan. Cara ini juga sering digunakan, dengan mengenakan jaket ojek online, para pemudik inipun lolos dari kebijakan penyekatan.

Para pemudik yang menggunakan cara ini, biasanya tidak membawa begitu banyak barang bawaan. Jika satu motor dikendarai oleh dua orang, maka pemudik yang dibonceng menyamar sebagai penumpang dengan alasan pulang kerja.

Cara ini baru-baru saja terbongkar saat ada dua pemudik dilakukan pemeriksaan KTP. Saat diperiksa, dua pemudik ini merupakan pasangan suami istri. Pada KTP keduanya, tertera alamat yang sama.

5. Mengirimkan motor pulang

Cara satu ini memang tak lazim digunakan. Namun metode ini cukup menggelitik. Di pelabuhan Ketapang Banyuwangi ada sebuah bus pariwisata tanpa muatan penumpang. Melainkan hanya berupa barang-barang saja. Bahkan, ada motor yang juga dinaikkan ke dalam bus.

Selain bus, metode ini juga dipakai pada kendaraan jenis bak terbuka. Kemungkinan, mereka yang memakai metode sudah pulang kampung terlebih dahulu menggunakan metode mudik lebih awal.

Sebagaimana diketahui, aturan putar balik akan diterapkan mulai tanggal 6 - 17 Mei 2021 mendatang. Meskipun demikian hendaknya masyarakat tidak melakukan mudik. Dengan memutuskan tidak pulang kampung, maka kita telah menjadi bagian dari agen pemutus mata rantai Covid-19.

Di Banyuwangi, ada 4 titik penyekatan mudik lebaran secara ketat. Diantaranya, pelabuhan Ketapang, jalur Ijen, pintu Kalibaru dan pintu Wongsorejo. Tidak hanya itu, polisi juga melakukan patroli 24 jam pada jalur-jalur tikus lainnya termasuk di pelabuhan rakyat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES