Pendidikan

Satukan Para Penghafal Al-Quran, FASIH Indonesia Gelar Khataman Virtual

Senin, 03 Mei 2021 - 16:09 | 38.69k
Para pengurus dan anggota Forum Silaturahmi Hafiz-Hafizah Indonesia (FASIH INDONESIA) di Lima Zona, Depok, Bekasi, Tangerang, Jakarta, dan Bogor saat menggelar kegiatan Khataman Al-Qur'an Virtual (foto: Dokumen/FASIH Indonesia)
Para pengurus dan anggota Forum Silaturahmi Hafiz-Hafizah Indonesia (FASIH INDONESIA) di Lima Zona, Depok, Bekasi, Tangerang, Jakarta, dan Bogor saat menggelar kegiatan Khataman Al-Qur'an Virtual (foto: Dokumen/FASIH Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Forum Silaturahmi Hafiz-Hafizah Indonesia (FASIH INDONESIA) mengadakan kegiatan khataman Al-Quran via virtual dengan melibatkan pengurus dan anggota di Lima Zona, Depok, Bekasi, Tangerang, Jakarta, dan Bogor.

Presidium FASIH Indonesia, Yakin mengatakan bahwa Forum tersebut didirikan untuk menyatukan dan menghimpun seluruh penghafal (hafiz) Al-Quran dengan berbagai latar belakang ormas.

syiar v

"FASIH Indonesia adalah organisasi Hafizh-Hafizhah yang menaungi semua para penghafal Al-Quran dari berbagai latar belakang organisasi keagamaan dari seluruh Indonesia," kata Yakin kepada TIMES Indonesia di Jakarta, Senin (3/5/2021).

Menurutnya, organisasi penghafal Al-Quran ini telah berdiri selama dua tahun lalu. Ia menyebut bahwa pengalaman Pilpres 2019 yang menyeret Al-Quran untuk kepentingan politik praktis adalah hal keliru. Karena itulah FASIH Indonesia berdiri untuk mengawal Al-Quran tetap sebagai pedoman dan petunjuk hidup yang benar.

"Latar belakang didirikan FASIH Indonesia adalah karena fenomena beberapa tahun silam saat kontestasi politik pilpres 2019, Al-Quran banyak dijadikan komoditas politik semata. Padahal Al-Quran harus menjadi pedoman dan petunjuk hidup yang benar, dan tidak boleh dijadikan alat untuk kepentingan kelompok tertentu, terlebih hanya untuk kepentingan politik," imbuhnya.

Selain khataman Al-Quran, kegiatan ini juga dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan santunan kepada anak yatim dan dhuafa. Hadir dalam acara tersebut via virtual Dewan Penasihat FASIH Indonesia sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. Nasaruddin Umar MA memberikan sambutan.

Dalam sambutannya Prof Dr. Nasaruddin Umar MA., mengapresiasi kegiatan FASIH Indonesia. Ia juga berpesan agar para penghafal Al-Quran tidak menjadikan alat untuk mengejar kepentingan duniawi apalagi untuk menyombongkan diri yang merusak masyarakat dan negeri.

"Jangan sampai hafiz dan hafizah Indonesia menjadikan Al-Quran hanya untuk mencari kenikmatan dunia apalagi hanya untuk ditukar dengan uang, apalagi untuk menyombongkan dengan tujuan merusak masyarakat dan negeri," tuturnya. 

Turut hadir juga Pengasuh Pondok Pesantren Ummul Quro Pondok Cabe Tangerang Selatan KH. Syarif Rahmat sebagai penceramah.Dalam ceramahnya, Kiai Syarif mengingatkan agar manusia tidak memperjualbelikan ayat Al-Quran dengan tujuan yang salah. Seperti hujjah untuk melakukan tindakan terorisme, aktivitas politik praktis, dan menyesatkan umat.

"Jangan sampai manusia memperjualbelikan ayat Al-Quran dengan tujuan yang salah. Seperti menjadikannya hujjah tindakan terorisme, aktivitas politik praktis untuk mendulang suara, dan menjadikan Al-Quran untuk menyesatkan umat," jelasnya.

Selain memperkuat silaturahmi pengurus dan anggota FASIH Indonesia serta masyarakat, salah satu tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mendoakan bangsa dan negara agar tetap aman, damai, sehat dan kuat dalam menghadapi situasi yang sulit seperti sekarang ini.

"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bukti bahwa FASIH selain mendoakan bangsa ini, juga mendukung penuh setiap langkah aparat penegak hukum dalam memberantas segala bentuk ekstrimisme maupun terorisme", tutur Ainul Yakin.

Pada kegiatan tersebut, FASIH Indonesia juga menyampaikan deklarasi terkait komitmen terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.

Poin-poin Deklarasi:

1. Menolak segala bentuk tindakan radikalisme dan ekstremisme.

2. FASIH Cinta dan Setia kepada NKRI.

3. Mendukung penuh setiap langkah aparat Polri dan TNI dalam mengikis habis segala bentuk tindakan radikalisme dan ekstrimisme.

4.Meneguhkan komitmen kebangsaan/ toleransi dalam bingkai kebhinekaan.

5. Memegang teguh prinsip-prinsip Al-Quran dalam mendakwahkan Islam yang wasathiyah (moderat).

Oleh karena itu, FASIH Indonesia juga memberikan komitmen dan kesetiaannya untuk terlibat aktif dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa, dan menolak segala bentuk tindakan serta paham radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES