Ekonomi

Jelang Lebaran, Produsen Opak Gambir di Blitar Banjir Pesanan

Senin, 03 Mei 2021 - 16:03 | 68.71k
Seorang pekerja sedang mencetak Opak Gambir di rumah Muniroh Patmaningsih di Desa Tlogo Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, Senin (3/5/2021).
Seorang pekerja sedang mencetak Opak Gambir di rumah Muniroh Patmaningsih di Desa Tlogo Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, Senin (3/5/2021).

TIMESINDONESIA, BLITAR – Pesanan opak gambir mulai ramai menjelang lebaran Idul Fitri 2021 kali ini. Seperti dialami Muniroh Patmaningsih, produsen Opak Gambir di Desa Tlogo Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.

Opak Gambir merupakan jajanan khas Blitar yang berbahan utama kelapa, tepung ketan dan tepung tapioka.

"Saya sampai menolak pesanan mas, karena tenaganya kurang. Jadi ga mampu memenuhi pesanan," kata Muniroh, di sela-sela membantu membuat opak gambir di rumahnya, Senin (3/5/2021).

opak b

Sejumlah pekerja yang rata-rata perempuan memang terlihat sibuk memproduksi opak gambir di rumah Muniroh. Saat TIMES Indonesia berkunjung, nampak 6 perempuan sedang mencetak opak gambir secara manual di atas kompor.

Di tempat yang sama, pekerja lainnya sedang sibuk mengemas Opak Gambir. "Yang bekerja 12 orang di tempat saya. Itupun belum bisa mengejar pesanan yang begitu banyak," tambahnya. 

Muniroh menyebut, dalam sehari ia memperoleh pesanan hingga dua kuintal opak Gambir. Padahal, ia hanya mampu membuat 60 Kg dalam sehari. Produksi itu meningkat dua kali lipat dibandingkan produksi pada hari biasa hanya sekitar 30 kilogram opak gambir per hari.

"Untuk mencari pekerja baru juga sangat susah. Kami membuat Opak Gambir juga masih manual atau tradisional. Makanya saya tolak pesanan," jelas Muniroh.

Selain pelanggan lokal Blitar, pesanan opak gambir milik Muniroh paling banyak datang dari Trenggalek, Semarang, Pare, Kediri, Malang dan Tulungagung. Ia mengemas jajanan tersebut dalam tiga ukuran yaitu 1 kg, 2 kg dan 3 kg. Muniroh menjual opak gambir dengan harga Rp 45.000 per kilogram.

"Saya ada dua 5 pelanggan. Semuanya mereka ambil ke tempat saya jadi saya tidak mengirimkan. Dari Trenggalek, lebaran tetap ada order karena ke pusat oleh-oleh," imbuhnya.

Muniroh merasa bersyukur permintaan opak gambir mulai meningkat pada Lebaran tahun ini. Sebab, sejak terjadi pandemi Covid-19 awal 2020, permintaan opak gambir turun termasuk pada saat menjelang Lebaran tahun lalu.

"Alhamdulillah, peningkatan pesanan tahun ini sedikit banyak bisa untuk menutup turunnya pendapatan pada Lebaran tahun lalu," ulas produsen jajanan tradusional opak gambir di Kabupaten Blitar ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES