Pemerintahan

Ketua DPRD Banjarnegara Serap Aspirasi, Ini yang Diharapkan Warga

Minggu, 02 Mei 2021 - 23:16 | 31.01k
Ketua DPRD Banjarnegara Ismawan Setya Handoko SE saat melakukan reses di Desa Watuurip, Bawang. (Foto: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Ketua DPRD Banjarnegara Ismawan Setya Handoko SE saat melakukan reses di Desa Watuurip, Bawang. (Foto: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARAKetua DPRD Banjarnegara, Jawa Tengah  Ismawan Setya Handoko, SE melakukan reses masa persidangan kedua di Desa Watuurip Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Minggu (2/5/2021).

Reses dilaksanakan di Aula Balai Desa Watuurip dihadiri oleh Kades setempat, Suparno SH dan sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda.

Sebelumnya Ismawan yang juga sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Banjarnegara, Sabtu ( 01/05/2021) melakukan hal yang sama di Aula Kantor Desa Danaraja Kecamatan Purwanegara.

setyo

Kades Suparno berharap kepada ketua DPRD Banjarnegara dapat memberikan perhatian kepada Desa Watuurip.  "Semoga kehadiran Pak Ismawan dapat membantu warga kami. Khususnya untuk pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan warga. Seperti infrastruktur jalan dan sarana olah raga," kata kades.

Sementara Reses di Danaraja dihadiri pengurus Asosiasi Perberasan Banjarnegara, perwakilan petani di Desa Danaraja, pengurus Gapoktan Ngudi Rejeki Danaraja, Kelompok Tani Sumber Rejeki, lima kepala desa masing masing Desa Danaraja, Titon Sunandar, Merden Sadar, Mertasari Sadono, Parakan Saryo dan Gumiwang Arif.

Dalam kesempatan ini, Ismawan menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak pada seluruh sektor dalam kehidupan masyarakat.

"Saya berharap melalui reses masa sidang ke dua ini bisa menyerap aspirasi yang tentunya terkait dengan bidang pertanian dan yang lainnya, " Kata Ismawan

Ismawan mengakui bahwa petani banyak mengalami masalah terkait rendahnya harga produksi pertanian dan tingginya harga pupuk. Oleh karena itu perlu teroboson diantaranya dengan intensifikasi pertanian atau tumpangsari.

Ismawan pada kesempatan itu juga menyarankan agar petani dapat menggunakan pupuk organik yang harganya cenderung lebih murah, sehingga diharapkan terjadi keseimbangan antara biaya produksi dan hasil produksi pertanian.

Sementara itu anggota APB Slamet Supriadi menyampaikan terkait dengan program dana talangan yang dari Provinsi untuk bisa digulirkan lagi setiap tahun. Hal tersebut untuk membantu penyerap hasil petanian agar harganya stabil.

"Harga gabah saat ini kering giling adalah Rp 4200, sementara harapan petani bisa mencapai 5000 perkilo, sehingga dengan demikian ada keuntungan yang diperoleh petani," kata Slamet

Sementara terkait dengan keadaan saat ini terutama kondisi Covid -19, Ismawan menggaris bawahi pandemi Covid-19 menjadi kendala yang sangat krusial sehingga menghambat pembangunan infrastruktur di Banjarnegara.

Namun demikian Ismawan akan berusaha melakukan hal yang terbaik untuk masyarakat termasuk masalah pupuk dan dana talangan dari Pemprov Jawa Tengah untuk stabilisator harga gabah di Banjarnegara dan sekitarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES