Pendidikan

Syiar Ramadan UIN Maliki Malang Bahas Manfaat Puasa dari Sejumlah Sudut Pandang

Minggu, 02 Mei 2021 - 10:19 | 34.60k
Syiar ramadan UIN Maliki Malang di hari kedua puluh Ramadan. (Foto: Nadira Rahmasari/TIMES Indonesia)
Syiar ramadan UIN Maliki Malang di hari kedua puluh Ramadan. (Foto: Nadira Rahmasari/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) bahas Puasa dan Kesehatan di Syiar Ramadan hari kedua puluh Ramadan.

Adapun narasumber kali ini adalah dr. Abdul Malik Setiawan, M.Infect.Dis, Iwal Reza Ahdi, Sp.PD, Yen Yen Ari Indrawijaya, M.Farm.Klin. Apt, dr. H. Christyaji Indradmojo, SpEM. dan Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag sebagai moderatornya.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

"Narsum kali ini akan menjelaskan puasa dan kesehatan dengan keahliannya masing-masing. Pemirsa di dalam maupun di luar negeri, empat narasumber kita kali ini dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Maliki Malang," ujar Prof Abdul Haris, Rektor UIN Maliki Malang.

dr. Abdul Malik menyampaikan, tujuan Allah menyehatkan manusia yakni dengan puasa. Puasa sebagai sarana untuk membunuh racun-racun yang ada di dalam tubuh untuk mengubah bahan makanan yang racun menjadi energi. Dengan puasa, peningkatan kesehatan akan dapat meningkat. Berat badan bukan menjadi tolak ukur kesehatan, yang terpenting dapat mengontrol emosi dan pikiran.

Syiar Ramadan UIN 1

"Berarti dapat diartikan itulah yang membedakan islam lebih sehat, karena adanya manage dalam kesehatan," ujar Prof Abdul Haris menanggapi.

Iwal Reza Ahdi menyampaikan, pada kondisi tertentu saat akan operasi mengharus berpuasa untuk pengosongan lambung. Pada saat puasa dapat dilihat metabolisme tumbuh yang dapat mempengaruhi kondisi. Saat ini pembunuh manusia nomer satu di dunia yaitu penyakit gula.

Dengan berpuasa dapat merestrart kembali. Di dunia kedokteran, Islam mengajari banyak penelitian yang menemukan bahwa puasa dapat memberikan dampak yang sangat baik untuk kesehatan. Melalui ajaran islam, ilmu kedokteran belajar banyak dari puasa.

"Puasa ini dapat mengecek ulang kondisi tubuh. Yakni dengan dilakuakan puasa istiqamah," jelas Iwal. 

dr. H. Christyaji Indradmojo menyampaikan, puasa bukan perilaku yang baru. Tetapi sesungguhnya semua makluk hidup mengalami puasa. Seperti pohon jati yang pada musim tertentu merontok. Hewan juga pada titik tertentu juga berpuasa untuk memperbaiki tubuhnya. Namun pada manusia memiliki keunikan, karena manusia punya wewenang untuk mengendalikan dirinya, yang seharusnya rutin makan menjadi rutin berpuasa. 

Tubuh memiliki kemampuan teknologi yang luar biasa untuk dapat mendekteksi sel-sel lemah menjadi kuat. Puasa memusnahkan sel yang sudah tidak bisa digunakan. Di eropa masih mencari berapa lama puasa yang baik, satu hari atau dua hari.

"Ini menurut saya ajaran Islam sangat keren, karena tidak perlu meneliti tapi sudah ada ajaran untuk kesehatan," kata Christyaji.

Kepala Klinik UMMI itu mengatakan, kehidupan manusia dipengaruhi oleh cahaya. Manusia makluk siang, ketika tiada cahaya mereka tidak beraktivitas. Manusia aktif di siang hari. Ketika gelap adalah waktu yang baik untuk istirahat. Sehingga dengan puasa, sebenarnya menjadi momentum untuk lockdown dirinya sendiri untuk mengsuarakan kembali kondisi tubuh. Puasa dapat mengembangkan pribadi yang lebih baik tidak hanya berfungsi secara biologis tetapi juga secara psikologis.

"Dan yang paling penting manusia dapat mengambil spiritualnya. Puasa menjadi momentum sosio spiritual," tutur Christyaji.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

Syiar ramadan ini di tayangkan setiap hari di bulan ramadan pada pukul 16.00 WIB di youtube channel UIN Maliki Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES