Pemerintahan

Menteri KP RI Dorong Pengembangan PPN Brondong Lamongan

Sabtu, 01 Mei 2021 - 19:53 | 49.51k
Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono (tengah) didampingi Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat berkunjung ke PPN Brondong, Sabtu (1/5/2021). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono (tengah) didampingi Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat berkunjung ke PPN Brondong, Sabtu (1/5/2021). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong merupakan Pelabuhan terbesar di wilayah pantai utara Jawa Timur, oleh karenanya Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP RIWahyu Sakti Trenggono mengungkapkan pentingnya pengembangan PPN Brondong Lamongan.

“Pengembangan Pelabuhan itu penting karena akan menunjang produktivitas nelayan dan pembudidaya serta mendorong usaha perikanan dalam negeri menjadi lebih maju. Apalagi PPN Brondong merupakan Pelabuhan terbesar wilayah pantai utara Jawa Timur,” ungkap Trenggono, saat berkunjung ke PPN Brondong, Sabtu (1/5/2021).

Menurut Trenggono, jika pengembangan PPN Brondong dilakukan maka peningkatan volume dan putaran uang harus meningkat. Nanti ada industri perikanan yang sumber bahan bakunya dari tangkap dan budidaya.

Selain alasan tersebut, Trenggono juga mengungkapkan bahwa pengembangan pelabuhan juga untuk mengurai hambatan yang selama ini terjadi, seperti pendangkalan alur lintasan kapal, tidak adanya area doking kapal, kolam pelabuhan yang mulai over kapasitas, hingga infrastruktur instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Namun dia meminta agar pengembangan infrastruktur harus disertai dengan peningkatan produktivitas.

“Pengembangan nantinya juga harus mengakomodir adanya industri perikanan di pelabuhan sehingga proses hulu hingga hilir terintegrasi. Ikan yang didaratkan pun bukan hanya ikan hasil tangkapan tapi juga hasil budidaya,” tambah Trenggono.

Aktivitas bongkar ikan di PPN Brondong per tahunnya lebih dari 53.000 ton dengan nilai produksi hampir Rp 1 triliun.

Sedangkan ikan yang didaratkan didominasi oleh ikan jenis swanggi, kurisi, kuniran, kapas-kapas, biji nangka dan ikan ayam-ayam.

Setiap harinya ada sekitar 900 kapal yang melakukan aktivitas di pelabuhan Brondong, dengan kapasitas terbanyak di bawah 30 GT.

Selain mendukung pengembangan Pelabuhan, Trenggono juga menyoroti pentingnya kebersihan Pelabuhan karena salah satu target dari Kementrian KKP yakni transformasi pelabuhan perikanan menjadi lebih higienis dan modern, tidak menimbulkan bau menyengat dan ikan-ikan yang dipasarkan juga lebih higienis.

"Dua tahun ke depan ini harus jadi bersih dan tidak (ada lagi) bau menyengat," ujar Trenggono.

Menindaklanjuti pengembangan PPN Brondong, Kepala PPN Brondong, Ibrahim menyebut sudah melakukan kajian untuk rencana pengembangan kawasan pelabuhan. Ada sekitar 5 hektare perairan yang bisa dimanfaatkan salah satunya menjadi kawasan industri.

"Dengan adanya pengembangan, unit pengolahan ikan akan tumbuh di sini. Saat ini kan tidak ada. Padahal kita punya fasilitas coldstorage kapasitas besar," kata Ibrahim.

Selain meninjau fasilitas di PPN Brondong Lamongan, Menteri KP RI Wahyu Sakti Trenggono juga memberikan bantuan sembako dan sekaligus berdialog dengan nelayan penerima bantuan tersebut. Turut menyertai kunjungan kerja ini  Anggota Komite II DPD Adilla Aziz, Bupati Lamongan, serta pejabat eselon I dan II KKP. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES