Indonesia Positif

Shalat Subuh Berjamaah dengan Warga, Ini Pesan Bupati Cilacap

Sabtu, 01 Mei 2021 - 12:05 | 74.99k
Bupati Cilacap mengingatkan, jangan terjerumus kepada paham Islam radikal dan terorisme. (FOTO: Pendim Cilacap for TIMES Indonesia)
Bupati Cilacap mengingatkan, jangan terjerumus kepada paham Islam radikal dan terorisme. (FOTO: Pendim Cilacap for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CILACAPBupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengingatkan, jangan terjerumus kepada paham Islam radikal dan terorisme.

"Kita harus mengantisipasi terutama anak-anak agar mengaji kepada guru yang benar, bukan dari media sosial (medsos) maupun YouTube," ujarnya.

Hal itu dikatakan bupati saat melakukan Safari Ramadan dan shalat Subuh berjamaah di Masjid Assa'adah, Desa Jeruklegi Wetan, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (1/5/2021).

Selain Tatto, shalat Subuh berjamaah juga diikuti oleh unsur Forkopimcam Jeruklegi, seperti Camat Jeruklegi Rosikin, Danramil 02 Jeruklegi Kapten Inf Taryun, Kapolsek Jeruklegi AKP Sulimin, para kepala UPT dinas instansi se-Kecamatan Jeruklegi, Kepala Desa Jeruklegi Wetan Evy Sulistyawan, Imam Masjid Assa'adah Kiai Mujahid, an takmir masjid Enong Caryoto.

Pendim Cilacap a

Usai shalat Subuh, dalam tausiyahnya Bupati Cilacap menyampaikan, kita semua wajib bersyukur karena masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk beribadah kepada Allah SWT terutama di bulan suci Ramadan yang penuh hikmah ini.

"Saya merasa bersyukur bisa shalat Subuh berjamaah dengan warga Desa Jeruklegi Wetan, karena sedari kecil sudah mendapat didikan dari orang tua untuk shalat Subuh berjamaah," katanya.

Di hadapan jamaah, bupati juga menjelaskan tentang kunci menjadi orang sukses. Yang pertama adalah pendidikan karakter atau akhlak dan terus belajar. Yang terpenting yaitu doa dan ridho dari orang tua, terutama doa ibu.

Tatto mengimbau agar para jamaah tidak terjerumus kepada paham Islam radikal dan terorisme, yakni dengan mengaji kepada guru yang benar, bukan dari medsos maupun YouTube karena belum tentu benar.

"Orang dulu tidak ada yang menjadi teroris karena ketika mengaji ada gurunya. Namun seiring kemajuan teknologi, sekarang banyak anak-anak yang mengaji melalui medsos, YouTube, dan lainnya. Sehingga tidak mempunyai guru. Ibarat minum obat tanpa resep dokter, mengakibatkan paham radikal, Islam yang arogan, dan timbul terorisme," ungkapnya.

Tatto melanjutkan, zaman dulu disamping digunakan untuk ibadah dan mengaji, masjid juga digunakan untuk memecahkan masalah baik masalah pribadi maupun masalah umat.

Tatto merasa senang karena di masjid ini sudah melaksanakan protokol kesehatan pandemi Covid-19, menjaga jarak dan memakai masker. "Semoga ibadah kita di bulan suci Ramadan ini diterima oleh Allah SWT. Aamiin," tandas Tatto.

Di akhir acara, Bupati Cilacap memberikan tali asih dan kenang-kenangan kepada takmir dan marbot Masjid Assa'adah, Desa Jeruklegi Wetan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES