Indonesia Positif

Lulusan UC Surabaya Sukses Berkarir di Bidang Event di Tengah Pandemi

Sabtu, 01 Mei 2021 - 07:08 | 228.74k
Lyta Mei, Sales Manager Grand City Convention and Exhibition Surabaya.
Lyta Mei, Sales Manager Grand City Convention and Exhibition Surabaya.

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Salah satu industri yang terdampak sangat besar oleh pandemi Covid19 adalah industri MICE (Meeting, Incentives, Convention and Exhibition). Namun tidak bagi lulusan UC Surabaya, Lyta Mei. 

Wanita muda alumni dari Hotel and Tourism Business, Universitas Ciputra Surabaya ini sudah 2 tahun menduduki posisi sebagai Sales Manager di Grand City Convention and Exhibition di Surabaya. Dalam menjalankan profesinya, dia orang yang aktif untuk bersosialisasi dan punya fighting spirit dan ambisi yang besar untuk meraih kesuksesan.

Dia sudah memilih bidang sales selama kurang lebih 5 tahun sesuai passion dia di bidang hospitality. Menurut Lyta, tantangan terbesar dari bidang sales adalah dealing with people. Seperti yang sudah kita tahu perkembangan hotel dan industri MICE khususnya di Surabaya sangat pesat sekali. Beragam penawaran dan fasilitas yang bisa dibilang berlomba-lomba untuk memberikan suguhan paling nyaman dan lengkap sesuai kebutuhan klien.

Meyakinkan calon klien untuk selalu menjadikan venue dari perusahaannya sebagai pilihan pertama juga tantangan tersendiri; terlebih dalam kondisi pandemi seperti ini. Lyta dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif lagi dalam memberikan pelayanan ataupun selling produk.

Lyta harus bisa menciptakan paket baru and pengalaman yang menyenangkan untuk mereka agar merasa aman jika berkunjung atau mengadakan suatu kegiatan di tempatnya. Tuntutan sebagai sales saat ini bukan hanya target dan selling produk aja yang ditawarkan, namun juga berperan sebagai marketing untuk campaign venue dalam sebuah platform digital.

Salah satunya dalam bentuk campaign yang dilakukan adalah untuk memberitahu dan meyakinkan para calon klien bahwa venue sudah sesuai dengan standart protokol covid ataupun CHSE Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

Lyta harus bisa bekerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai vendor untuk memberikan suatu paket lengkap dan mencoba peluang-peluang baru dalam bentuk selling produk salah satunya delivery food ataupun virtual meeting package.

Sebagai sales, berarti Lyta harus bisa menempatkan dirinya sebagai tulang punggung bagi perusahaan dan teman-teman lainnya. Pekerjaan yang dia lakukan sangat menentukan omzet perusahaan. Maka dengan tuntutan itu, dia sebagai sales manager harus siap dengan tantangan yang dihadapi dan membuat strategi yang tepat.

Menjalankan profesi dan tuntutan tersebut sangat tidak mudah. Butuh keberanian kerja keras dan optimis akan pencapaian target. Banyak tantangan dan hambatan setiap harinya, yang bisa saja membuatnya stress dan overthinking, namun karna dia mempunyai rasa optimis atas apa yang dikerjakan, maka dia percaya setiap usaha pasti membuahkan hasil.

Membangun relasi yang baik sebagai teman dan kolega dengan klien adalah salah satu prioritas utama dia sebagai seorang sales manager. Jadi bukan hanya sekedar pembahasan bisnis, terkadang  dia juga mendengarkan bercerita dengan klien untuk paham yang mereka butuhkan. Bagi dia strategi ini sangat berpengaruh dalam kerjaannya ataupun hubungan dia sebagai mahluk sosial.

Menurut Lyta, hal yang dia dapatkan dengan profesi dia sekarang, banyak sekali pengaruhnya dari pengalaman yang dia dapatkan selama kuliah di Universitas Ciputra Surabaya. Dia bisa menemukan passion yang saya sangat sukai dalam bekerja, khususnya saat saya kuliah Hotel and Tourism Business.

Selama kuliah dia banyak sekali belajar praktek di lapangan, jadi bukan hanya sekadar teori saja. Tidak pernah terpikirkan oleh dia bisa menjalankan profesi ini jika tidak mendapatkan ilmu lapangan saat kuliah. Selama kuliah dia dilatih untuk berani mengambil keputusan, berani berkomunikasi dengan orang asing, mengasah strategi saat membuat event dalam perkuliahan.

Mereka para dosenlah yang memperkenalkan dirinya di bidang yang dia geluti sekarang. Dia banyak belajar tentang pelayan prima kepada klien, salah satunya adalah handling complain. Pengalaman dia yang paling mengesankan ketika dia harus menerima complain karena servis yang diberikan. Namun dia sudah dilatih untuk bisa menghadapi setiap complain yang ditemui.  

Pada suatu waktu ada beberapa Vice President sampai turun tangan karna kejadian tersebut. Tapi akhirnya dengan solusi yang dia berikan bisa diterima dengan baik, sehingga complain tersebut bisa di selesaikan dengan win-win solution.

Sebagai sales, cara handling complain memang tidak ada semuanya ada dalam textbooknya, semuanya bergantung dari jam terbang dan cara kita memandang atau melihat hal tersebut, dan harus peka menemukan solusi terhadap complain tersebut.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Christy Widyawati, sebagai salah satu dosen pembimbing Lyta, selama kuliah di Hotel and Tourism Business UC Surabaya. Dalam hal ini, Lyta sudah dilatih untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai masalah dan bisa menemukan solusi dengan baik.  Dia juga berharap bahwa, generasi muda harus bisa menemukan suatu passion di diri mereka dalam sebuah pekerjaan yang dijalani. Diharapkan juga bagi generasi milenial untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi masalah, tapi tetap semangat untuk belajar dari setiap masalah yang dihadapi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES