Pendidikan

Tekan Polusi Udara dalam Rumah, Mahasiswa ITS Gagas Inovasi EvoGreen

Sabtu, 01 Mei 2021 - 09:47 | 45.82k
Desain EvoGreen karya dari Hartandi Wisnumukti dan I Made Ayu Nandini dari ITS (Foto: Humas ITS)
Desain EvoGreen karya dari Hartandi Wisnumukti dan I Made Ayu Nandini dari ITS (Foto: Humas ITS)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Tingkat polusi udara di Indonesia yang diakibatkan banyaknya kendaraan bermotor masih cukup tinggi. Melihat kondisi tersebut, tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggagas inovasi EvoGreen yang ditujukan untuk membantu mengurangi tingginya polusi udara.

Mahasiswa ITS itu adalah Hartandi Wisnumukti dan I Made Ayu Nandini dari Departemen Teknik Elektro angkatan 2018. Tergabung dalam sebuah tim, keduanya merancang sebuah alat pengubah karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen (O2) dengan menggunakan alga yang diberi nama EvoGreen.

Menurut Hartandi Wisnumukti, inovasi EvoGreen ini diangkat dari buruknya kualitas udara di Indonesia yang tiga kali di bawah standar WHO yakni sebesar PM 2,5. Kondisi ini menjadikan Indonesia berada pada peringkat ke-9 dalam indeks polusi udara.

EvoGreen 1(kiri) Hartandi Wisnumukti dan I Made Ayu Nandini saat menunjukan EvoGreen (Foto: Humas ITS)

Karena itu urgensi Indonesia saat ini adalah menciptakan cara baru untuk membersihkan polusi udara yang ada. "Ini sejalan dengan tujuan kami membuat EvoGreen yakni untuk mengurangi polusi udara," ujar Hartandi, Rabu (28/4/2021).

Pria yang akrab disapa Tandi tersebut menjelaskan, EvoGreen adalah Schneider Electric Homes Bio Reactor guna menangkap CO2 untuk menciptakan udara yang lebih bersih.

Bioreaktor ini dibuat dengan maksud tertentu yakni membuat habitat buatan untuk alga hidup. Alga dipilih sebab telah terbukti dapat menangkap CO2 lebih baik daripada tumbuhan biasa. "Selain itu alga juga lebih fleksibel dalam hal perawatannya," jelas Tandi.

EvoGreen bekerja dengan cara menyedot udara kotor dari lingkungan yang kemudian akan disimpan di tangki kotor. Setelahnya, campuran alga dan udara kotor tadi akan dipompa ke rangkaian pipa bening agar alga tersebut dapat melakukan proses fotosintesis dan mengubah CO2 menjadi O2.

"Sehingga proses panjang ini akan menghasilkan oksigen yang dapat dilepaskan kembali ke udara," terang Tandi.

Tandi melanjutkan, EvoGreen gagasan timnya ini bekerja bukan sebagai air purifier biasa, namun sebagai pengonversi karbon dioksida menjadi oksigen. Sehingga alat rancangannya ini bukan hanya berpengaruh pada manusia, tetapi juga berpengaruh kepada lingkungan sekitar.

Selain itu, dengan dilakukan proses lebih lanjut, alga yang telah digunakan pun dapat dijadikan biomassa. Menurut Tandi, EvoGreen ini dapat menyerap 10 kali lebih efisien daripada pohon dan dapat dipasang di rumah, sehingga semua orang dapat berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon.

Selain itu, EvoGreen juga diintegrasikan secara digital dengan AVEVA (perangkat rumah pintar) yang membuat pengguna bisa mendapatkan data secara real time melalui aplikasi tersebut. "Konsep terbaru inilah yang nampaknya memikat para juri saat kami mengikuti kompetisi," tandasnya

Berdasarkan inovasinya tersebut, tim ini telah berhasil meraih juara kedua dalam kompetisi Schneider Go Green 2021, awal April lalu. Dalam ajang yang diselenggarakan oleh Schneider Electric tersebut, tim ini berhasil mengalahkan 121 proposal lainnya se-Indonesia.

"Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa bagi karya kami," tuturnya bangga.

Alumnus SMAN 3 Madiun ini berharap bahwa EvoGreen buatan timnya ke depan dapat direalisasikan di Indonesia. Sebab alat rancangannya ini sudah sampai tahap prototyping pada technology readiness level-nya dan juga sudah berkoordinasi dengan pihak Schneider Electric terkait desain prototipenya.

"Harapannya alat ini dapat mewujudkan tujuan utama kami dalam mengurangi polusi udara," tutup mahasiswa Departemen Teknik Elektro ITS ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES