Ekonomi

BSN Dukung PT Swayasa Prakarsa Dapatkan Sertifikat SNI untuk GeNose C19

Jumat, 30 April 2021 - 17:38 | 51.36k
Kepala BSN, Kukuh S. Achmad (kiri) didampingi tim pengembang GeNose C19 ketika FGD University Club UGM. (FOTO: Humas GeNose C19 for TIMES Indonesia)
Kepala BSN, Kukuh S. Achmad (kiri) didampingi tim pengembang GeNose C19 ketika FGD University Club UGM. (FOTO: Humas GeNose C19 for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Badan Standardisasi Nasional atau BSN berkolaborasi dengan tim peneliti dan tim pemasaran GeNose C19 untuk menyusun Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk hidung elektronik sebagai alat skrining Covid-19. Dengan adanya SNI, teknologi hidung elektronik untuk skrining Covid-19 seperti GeNose C19 dapat distandardisasi.

Kepala BSN Drs. Kukuh S. Achmad, M.Sc., Apt mengatakan BSN selaku lembaga non Kementerian ditugaskan oleh pemerintah untuk mengoordinasikan kegiatan standardisasi di Indonesia termasuk untuk alat kesehatan seperti GeNose-C19.

“BSN mendukung penuh alat GeNose C19 sebagai salah satu alat deteksi Covid-19. Kami akan mengidentifikasi standar nasional Indonesia yang dibutuhkan untuk standardisasi alat kesehatan seperti GeNose C19,” kata Kukuh dalam acara FGD Persiapan Proses Standardisasi GeNose C19 Sebagai Salah Satu Alat Deteksi Covid-19” di Gedung University Club UGM, Jumat (30/4/2021)

Menurutnya untuk menyusun SNI tersebut, BSN mendapatkan masukan dari PT Swayasa Prakarsa sebagai produsen alat. Sebaliknya, PT Swayasa Prakarsa mendapatkan informasi terkait proses yang akan dilalui untuk mendapatkan sertifikat SNI.

Sementara Direktur Utama PT Swayasa Prakarsa, Drs. Iswanto, Apt, M.M menuturkan bahwa selama ini unit GeNose C19 telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kemenkes RI melalui adanya izin edar Kemenkes RI nomor AKD 20401022883.

GeNose C19 juga telah lolos uji diagnostik. Dengan adanya sertifikat oleh SNI, kepercayaan publik terhadap GeNose C19 akan meningkat. “Masukan yang tadi disampaikan BSN akan menjadi catatan kami, sehingga kedepannya kualitas GeNose memiliki jaminan mutu yang jauh lebih baik," ungkap Iswanto

GeNose C19 saat ini juga sedang dalam tahap uji validasi eksternal oleh tim independen dari Universitas Andalas, Universitas Indonesia, dan Universitas Airlangga.

Kukuh yang juga sekaligus Ketua Komite Akreditasi Nasional (KAN) menjelaskan SNI merupakan persyaratan yang disusun oleh komite teknis BSN yang terdiri dari para pakar di bidang tertentu. Setiap komponen GeNose C19 akan diperiksa oleh para pakar tersebut.

Nah, hasil diskusi persiapan proses standardisasi GeNose C19 hari ini akan menjadi masukan untuk tim komite teknis yang menyusun standarisasi nasional untuk GeNose C19. Lanjutnya bahwa BSN tidak mau kehilangan momentum standardisasi alat GeNose C19.

“Semakin cepat prosesnya, semakin baik,” imbuh Kukuh dalam keterangan siaran pers kepada TIMES Indonesia.

Dia menambahkan SNI untuk alat kesehatan dari BSN juga mengacu pada standardisasi internasional sehingga amat mungkin jika lolos sertifikasi SNI, GeNose C19 dapat memenuhi permintaan dari mancanegara.

Terkait penggunaan GeNose C19 yang belum merata di fasilitas kesehatan, Iswanto menerangkan bahwa PT Swayasa Prakarsa akan meningkatkan kapasitas produksi GeNose C19 pada bulan Juni mendatang. Sehingga nantinya GeNose C19 akan didistribusikan secara bertahap ke sektor-sektor selain sektor perhubungan.

"Saat ini, tes GeNose C19 telah menjadi syarat perjalanan yang ditetapkan oleh pemerintah melaui Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 5 Tahun 2021, SE Kementerian Perhubungan Nomor 11 Tahun 2021, SE Kementerian Perhubungan Nomor 26 Tahun 2021, dan SE Satgas Covid-19 Nomor 12 Tahun 2021," papar Iswanto terkait GeNose C19 yang telah mendapat dukungan dari BSN untuk Sertifikasi SNI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES