Ekonomi

Inovasi Produk, Kunci TeFa Bakery and Coffee Polije Bertahan di Masa Pandemi

Jumat, 30 April 2021 - 13:53 | 72.19k
Proses membuat roti di TeFa Bakery and Coffee Polije. (Foto: Arip Ripaldi/TIMES Indonesia)
Proses membuat roti di TeFa Bakery and Coffee Polije. (Foto: Arip Ripaldi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pengembangan komoditas terus dipacu di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda. Seperti yang dilakukan oleh TeFa Bakery and Coffee Polije (Politeknik Negeri Jember) yang selama pandemi ini melakukan terobosan dengan memodifikasi pembuatan produk.

"Saat ini kami harus melakukan proses modifikasi pada tahap pembuatan produk-produknya yang disukai masyarakat," ujar Kepala UPT Pengolahan dan Pengemasan Produk Pangan Polije Muhammad Patoni kepada TIMES Indonesia, Jumat (30/4/2021).

Selain melakukan inovasi dengan membuat produk yang disukai masyarakat luas, Toni, sapaan akrabnya juga mengatakan harga juga sangat berpengaruh.

TeFa Bakery and Coffee Polije 2

"Ya tentunya dengan harga yang berkisar di bawah Rp 10 ribu, supaya dapat terjangkau masyarakat banyak," tambahnya.

Toni mengatakan, pentingnya hubungan antara pemasaran dan produksi.

"Hubungan antara pemasaran dan produksi itu linier. Begitu pasarnya bagus, maka produksi akan meningkat," imbuhnya. 

TeFa Bakery and Coffee menawarkan sepuluh jenis roti.

Namun, tidak menutup kemungkinan pemesanan juga bisa memesan roti sendiri.

Dalam rangka persiapan BLU (Badan Layanan Umum), TeFa Bakeri and Coffee saat ini sedang berinovasi dengan menciptakan produk yang lebih tahan lama.

"Kami berusaha menciptakan produk yang dapat bertahan lama. Rata-rata 6 bulan sampai 1 tahun, seperti roti kering," katanya.

"Kami ciptakan roti kering bagelen, bagelen ini istilahnya produk roti khas Jawa," sambung Toni.

Selain itu, jelang hari raya Idul Fitri 1442 H ini, Toni juga memaparkan bahwa ada jenis paket yang ditawarkan, yaitu paket Pestri.

"Untuk Ramadan kami sudah dapat job order, namanya paket Pestri, itu sekitar 1.000 dus. Dengan harga per dus Rp 150.000, ada empat varian, kurma, coklat, dan ada juga kue salju," jelasnya.

Hingga saat ini, TeFa Bakery and Coffee Polije terus berinovasi agar produknya lebih tahan lama dan berdaya saing tinggi di tengah pandemi Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES