Pendidikan

Terkait Alih Status, IAIN Kediri Belajar Ke IAIN Jember

Kamis, 29 April 2021 - 22:06 | 76.39k
Jajaran IAIN Kediri dan IAIN Jember berfoto bersama usai sharing pengalaman terkait alih status menjadi UIN. (Foto: Humas IAIN Jember for TIMES Indonesia)
Jajaran IAIN Kediri dan IAIN Jember berfoto bersama usai sharing pengalaman terkait alih status menjadi UIN. (Foto: Humas IAIN Jember for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Proses peralihan IAIN Jember menjadi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS), membuat sejumlah perguruan tinggi berdatangan untuk belajar terkait alih status tersebut.

Salah satunya adalah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri.

Rencananya, surat keputusan dari presiden terkait perubahan tersebut akan turun dalam beberapa hari lagi. 

Rektor IAIN Kediri, Nur Chamid bersama Wakil Rektor II, Direktur Pasca Sarjana, dan sejumlah pejabat, berkunjung ke IAIN Jember pada Selasa (27/4/2021) kemarin.

Rombongan tersebut langsung diterima Rektor IAIN Jember Prof Babun Suharto bersama sejumlah pejabat.

Rektor IAIN Kediri Nur Chamid mengaku berterima kasih karena sudah diterima dan disambut dengan hangat oleh keluarga besar IAIN Jember.

“Kami berterima kasih karena sudah disambut dengan luar biasa oleh Pak Rektor (IAIN Jember) dan bapak ibu semuanya,” ujarnya sebagainya dalam press release yang disampaikan kepada TIMES Indonesia, Kamis (29/4/2021).

Menurut Nur Chamid, sengaja pihaknya datang ke IAIN Jember untuk belajar bagaimana proses transformasi kelembagaan.

“Kami ingin belajar sekaligus sharing ke IAIN Jember, terkait proses tersebut. Karena ada keinginan besar juga dari seluruh sivitas kampus untuk segera bertransformasi menuju UIN,” terangnya.

Sementara itu Rektor IAIN Jember Prof Babun Suharto menceritakan bahwa proses transformasi kelembagaan tidak mudah.

Butuh perjuangan dan dukungan seluruh pihak agar proses tersebut berjalan dengan mulus.

“Semua butuh proses pengawalan, saya yakin kalau seluruh PTKIN berubah bentuk menjadi UIN maka ini akan menjadi poin tersendiri,” katanya.

Prof Babun menegaskan, jika perubahan bentuk dari IAIN menuju UIN bukan keinginan pimpinan dan pejabat, tetapi merupakan keinginan seluruh sivitas akademika IAIN Jember.

“Ini keinginan bersama seluruh warga kampus, dan tentu harus didukung oleh seluruh tokoh,” jelasnya.

Saat ini lanjut Prof Babun, setelah proses alih status tersebut, pihaknya juga telah mengusulkan agar IAIN Jember menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

“Kami sudah melalui ujian munaqosah, dan semoga dalam waktu dekat, sudah disetujui oleh Kementerian Keuangan,” tambahnya.

Untuk diketahui, proses peralihan IAIN Jember menjadi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS), membuat sejumlah perguruan tinggi berdatangan untuk belajar terkait alih status tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES