Ramai Isu Politik Uang di Pilkades Serentak, Kapolres Probolinggo: Belum Ada Laporan

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Isu politik uang (money politics) di Pilkades serentak mulai muncul di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang akan digelar pada Minggu 2 April 2021. Sebuah lembaga swadaya masyarakat telah mendesak ke Polres Probolinggo, untuk menangkap pelaku politik uang itu.

“Belum ada temuan dan laporan soal money politik itu. Kalaupun ada laporan atau temuan, pasti ditindaklanjuti,” kata Kapolres Probolinggo, AKBP Ferdy Irawan, Kamis (29/4/2021). 

Untuk saat ini kata Ferdy, pihaknya masih fokus untuk pengamanan akan berlangsungnya Pilkades serentak itu. Untuk pengamanan pihaknya mengerahkan 950 personel, yang akan diantar ke setiap desa dan tempat pemungutan suara (TPS).

“Besok hari Jumat pasukan bantuan dari Polda Jatim, sudah masuk ke Kabupaten Probolinggo, untuk membantu pengamanan itu,” papar Ferdy.

Soal isu banyaknya temuan politik uang itu, LSM LIRA Kabupaten Probolinggo memberi atensi atas kericuhan dan bentuk kecurangan politik uang di sejumlah desa.

“Dalam pemantauan dan investigasi timnya di lapangan, banyak sekali aksi money politic yang terungkap. Bahkan hampir di seluruh desa menyebarkan ‘uang pelicin’ itu pada masyarakat,” ungkap Ketua Tim Investigasi LSM LIRA Kabupaten Probolinggo, Deni Ilhami.

Ia menegaskan, aksi politik uang itu sudah sangat menciderai demokrasi dalam pilkades. Parahnya lagi, aksi itu dilakukan dengan sangat kentara pada khalayak. Di setiap bingkisan dan amplop yang ditabur pada masyarakat bergambar foto calon kepala desa (Cakades).

Untuk saat pihak Polres Probolinggo masih belum menerima laporan resmi soal itu. Pihaknya hanya dapat share berita atau pesan soal politik uang itu. "Sementara ini kami maih fokus untuk pengamanan bagaimana Pilkades serentak di Kabupaten Probolinggo, ini berjalan lancar dan kondusif,” tambah Kapolres Ferdy.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement