Bedah Buku 'Living and Learning in Dignity' dari UK Petra, Ini yang Dibahas

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Program Studi Arsitektur UK Petra melalui Petra Press menerbitkan buku berjudul 'Living and Learning in Dignity'.

Bisa diterjemahkan sebagai 'hidup dan belajar yang bermartabat' buku tentang desain rumah, apartemen dan sekolah ini mendukung upaya UK Petra menerbitan 60 buku dalam memperingati hari jadi ke-60 kampus tersebut.

Dua konsep yang paling menarik dibahas dalam buku ini ialah konsep baru sekolah anti banjir yang aksesibel dan rumah anti Covid-19. Desain sekolah anti banjir akan disumbangkan untuk pengabdian masyarakat di SMP Luar Biasa YPAB di Jl. Gebang Putih no 5 Surabaya.

Bagi penyandang disabilitas, beberapa bangunan yang berada di masyarakat memang kurang memadai untuk keberadaan maupun fasilitas. Tidak hanya bangunan untuk umum, tetapi juga tempat tinggal maupun gedung pendidikan di Indonesia.

Desain rumah dan sekolah yang aksesibel bagi warga kota, termasuk bagi para penyandang disabilitas dan orang lanjut usia, belum banyak dimengerti karena keterbatasan dana dan pengetahuan pemilik bangunan tentang desain universal.

Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. selaku dosen Program Arsitektur UK Petra, disabilitas netra temporer dan penyusun buku menjelaskan bahwa program service learning adalah yang menjadi bahan baku dari buku ini, dan buku ini ditulis bersama 6 orang anggota tim yang lain.

"Yang paling menarik dari buku ini adalah kami merekam 8 desain bangunan, 6 adalah rumah, 1 apartemen, 1 sekolah. Nah kami melibatkan mahasiswa dan tim dosen terlibat dalam service learning dan riset rumah dan sekolah yang aksesibel buat disabilitas," ujarnya dalam bedah buku secara daring, Kamis (29/4/2021).

Buku setebal 150 halaman ini dikerjakan kurang lebih satu tahun, dari 2015 hingga 2016. Selain Gunawan, ada tiga penulis dari UK Petra yaitu Stephen Yona Loanoto ST, MArs ,Saraswati Ayu Indhiraswari, SArs, dan Samantha Isabela Ongkowijoyo, SArs. sebagai dosen luar biasa dan alumni Prodi Arsitektur UK Petra.

Selain itu juga terdapat tiga penulis eksternal UK Petra yang membantu penyusunan buku ini yaitu Dr. Arina Hayati, ST, MT dari ITS, Ahmad Fauzi Rohman, SHum, MHum, dan Nadia Maya Ardiani, S.Hum alumni UNAIR.

Gunawan yang kini tengah berada di Brisbane, Australia menjelaskan salah satu yang baru dalam buku ini dan menjawab kebutuhan saat ini adalah desain rumah Anti Covid-19.

"Sebuah rumah antar-generasi untuk dua pasangan disajikan dengan konsep Rumah Normal Baru yang Anti-Covid-19. Dua fasilitas unik yang menonjol ialah ruang tamu yang terpisah dan terbuat dari kaca dan tempat membersihkan diri sebelum masuk ke rumah yang menjadi persyaratan baru pada masa Covid-19," papar Gunawan. Desain ini bisa diterapkan di Surabaya pada perumahan menengah ke atas, dengan tanah berukuran 12 x 30 meter.

Penulis mengusulkan kontrol terhadap akses tamu untuk mencegah penyebaran Covid-19. Maka dari itu lahirlah usulan desain ruang tamu normal-baru dengan jendela kaca memisahkan tamu dan penghuni rumah. Tak hanya itu, dibuat juga area pembersihan untuk pengguna yang pulang ke rumah.

Ada delapan desain yang disajikan di buku UK Petra ini terkait kebutuhan penyandang disabilitas dan orang lanjut usia. Delapan desain ini antara lain lima buah desain rumah aksesibel; satu desain apartemen aksesibel; satu desain sekolah anti-banjir dan aksesibel; dan satu desain rumah anti Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement